Sukses

Suramadu, Cara Surabaya Cegah Kejadian Seperti Bom Kampung Melayu

Suramadu ini penting untuk mengantisipasi agar tidak sampai muncul teror bom seperti yang terjadi di Kampung Melayu.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan TNI, meluncurkan program Suramadu di Taman Suroboyo, Kecamatan Bulak, Surabaya, Jawa Timur. Suramadu itu kependekan dari Sumbang Saran Menyelesaikan Masalah dan dan Pengaduan.

Hadir dalam acara tersebut Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ronny Suseno, pejabat dari Polda Jatim, Korem 084 Bhaskara Jaya, Dandim 0830 Surabaya Utara, Dandim 0831 Surabaya Timur, Kejaksaan Negeri Surabaya dan Kejaksana Negeri Tanjung Perak, jajaran Forum Pimpinan Daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya, para camat dan lurah.

Wali kota Tri Rismaharini dalam sambutannya mengatakan, program Suramadu yang melibatkan tiga pilar, yakni TNI, Polri, dan pemerintah daerah ini harus diapresiasi dan didukung oleh semua stakeholder di Kota Surabaya. Mulai dari lurah, camat, Babinsa, Babinkamtibmas, TNI dan Polri. Terlebih, kawasan yang berada di bawah Polres Pelabuhan Tanjung Perak, merupakan wilayah yang memang perlu untuk mendapatkan perhatian lebih karena masuk kategori rawan kejahatan.
Tim Suramadu yang melibatkan tiga pilar, yakni TNI, Polri, dan pemerintah daerah. (Liputan6.com/Dian Kurniawan).
"Saya sangat senang dengan program ini. Ini langkah yang bagus di mana tiga pilar bisa menjadi satu untuk menyerap masalah di masyarakat kemudian menyelesaikan masalah itu. Terus terang, saya banyak PR (pekerjaan rumah) di kawasan ini. Seperti masalah kemiskinan, pendidikan dan kriminalitas," tutur Wali Kota yang karib disapa Risma, Jumat 26 Mei 2017.

Ada enam kecamatan di Surabaya yang masuk dalam kawasan Polres Pelabuhan Tanjung perak ini. Yakni Kecamatan Asemrowo, Krembangan, Semampir, Pabean Cantikan, Bulak dan Kenjeran.

Dengan adanya program Suramadu ini, Risma berharap masalah bisa diantisipasi sejak dini sehingga tidak sampai muncul korban. Karena memang, tim Suramadu ini akan bergerak menyerap permasalahan di masyarakat.

"Kami menjaga agar Surabaya tidak menjadi sentuhan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Lurah dan camat tidak usah ragu karena di-back up TNI dan Polri," katanya.

Risma juga menyampaikan bahwa selama ini, Pemkot Surabaya sudah memiliki ruang posko siaga Command Center. Posko siaga Command Center merupakan upaya Pemkot Surabaya untuk merespons cepat aduan darurat dari masyarakat Surabaya semisal kebakaran, pohon tumbang, Penerangan Jalan Umum (PJU) rusak, hingga anak hilang.

"Warga hanya perlu menelepon ke nomor 112 dan aduannya akan segera direspons. Nomor tersebut bisa diakses 24 jam dan bebas pulsa," ucapnya.
Tim Suramadu yang melibatkan tiga pilar, yakni TNI, Polri, dan pemerintah daerah. (Liputan6.com/Dian Kurniawan).
Sementara Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ronny Suseno menyampaikan, tim Suramadu ini akan proaktif bergerak door to door setiap hari untuk mengurai permasalahan yang terjadi di masyarakat di lingkungannya. Tim Suramadu juga akan mengidentifikasi letupan masalah untuk tidak berkembang menjadi besar.

"Selama ini masyarakat bila ada masalah, bingung mau menyampaikan ke mana. Kini bisa disampaikan. Kami selalu terbuka terhadap masalah di masyarakat dan akan kami jembatani. Semisal urusan kecil bila ada masalah air, nanti bisa kami sambungkan ke PDAM," kata Ronny

Ronny menegaskan, adanya tim Suramadu ini juga penting untuk mengantisipasi agar tidak sampai muncul teror seperti [bom Kampung Melayu](Kampung Melayu ""), Jakarta Timur.

"Ya, karena dari masyarakat kita bisa mendapatkan banyak informasi terkait perkembangan di lingkungannya. Selama ini, dari kelurahan, Polres, Danramil, dan Kodim punya tim khusus. Kini jalan bersama, dijadikan satu," ujar Ronny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini