Sukses

Piknik ke Kebun Binatang Bandung ala Siswa Tunanetra

Ada tiga satwa liar yang diperkenalkan secara khusus kepada para siswa tunanetra saat berkunjung ke Kebun Binatang Bandung.

Liputan6.com, Bandung - Puluhan siswa Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyataguna, Bandung, Jawa Barat, menggelar piknik ke Kebun Binatang (Bonbin) Bandung. Dalam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengenalan siswa penyandang tunanetra terhadap lingkungan itu, tiga jenis satwa liar diperkenalkan.

Ketiga satwa liar itu adalah burung kakatua, ular sanca, dan jenis musang Binturong. Menurut Juru Bicara PSBN Wyataguna Suhendar, acara pengenalan satwa liar diakui merupakan yang perdana untuk disabilitas netra.

"Sejauh yang saya tahu karena saya masuk (Wyataguna) dari tahun 1992, kalau yang sengaja datang ke sini untuk mengenalkan satwa itu kayaknya baru dari pihak Bonbin dan kita terima kasih dengan hal yang dilakukan bahwa ini yang pertama sebenarnya," kata Suhendar di Wyataguna, Bandung, Jawa Barat, Jalan Pajajaran, Rabu, 24 Mei 2017.

Suhendar mengatakan acara pengenalan satwa liar di kebun binatang itu merupakan momentum yang positif bagi siswa penyandang tunanetra. Meski terasa aneh saat meraba satwa-satwa itu, ia yakin cara itu membuat siswa lebih mengenal langsung satwa liar.

"Biasanya kalau pengenalan satwa itu kita hanya lewat grafis ataupun perkenalan seperti furnitur atau kayak mainan gitu. Ya artinya satu ruang atau bangunan yang kebetulan didesain seperti satwa, seperti kayak dari kayu atau pun batu," ujar Suhendar.

Sementara itu, Juru Bicara Yayasan Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafei mengaku menerima informasi jika siswa disabilitas netra hanya mengetahui nama dan suara satwa liar, tanpa tahu bagaimana bentuk dan rasa kulit satwa liar itu sendiri.

Maka itu, kata Sulhan, Yayasan Kebun Binatang Bandung memutuskan memperkenalkan fisik tiga satwa liar yang jinak dan sering dipakai alat peraga kepada pengunjung yang datang.

"Jadi, kakatua itu sudah jinak sudah kita latih bicara, kemudian juga ular sanca juga sudah sangat jinak, binturong yang memang liar, sudah kita jinakkan, jadi bisa untuk dipegang atau disentuh oleh orang banyak atau oleh siapapun," jelas Sulhan.

Sulhan mengatakan acara pengenalan satwa bagi siswa tunanetra akan kembali digelar enam bulan mendatang atau dua kali setahun. Pengenalan itu akan dilakukan tim Yayasan Kebun Binatang Bandung dengan membawa satwa liar jenis lainnya ke PSBN Wyataguna atau siswa PSBN Wyataguna diajak berkunjung ke Kebun Binatang Bandung.

"Masuk ke Kebon Binatangnya free atau gratis untuk seluruh siswa PSBN Wyataguna," ujar Sulhan.

Pengenalan satwa liar dengan cara meraba dan disentuh itu disambut gembira oleh siswa disabilitas netra, seperti dikatakan oleh Komarudin (12), yang baru satu bulan mengikuti kelas observasi di PSBN Wyataguna.

Komarudin berkomentar usai meraba dan menyentuh satwa liar jenis Musang, Binturong, mirip dengan beruang. "Rasanya geli, baru pertama kali tapi senang sekali kalau lebih banyak binatangnya tambah senang," kata Komarudin.

Tak hanya Komarudin, siswa disabilitas netra lainnya seperti Lukman Nurhakim (25) yang telah empat bulan duduk di Kelas Kumpulan Islam Arab Braille berkomentar serupa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.