Sukses

Jembatan Era Belanda Ambruk, Ditandai Seutas Tali

Jembatan warisan Belanda itu hanya tersisa setengah badan yang masih juga dilewati mobil.

Liputan6.com, Serang - Jembatan Cipari II yang berdiri sejak zaman Belanda ambruk setelah sebelumnya digerus derasnya air hujan di Desa Nyapah, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten. Jembatan ambruk sekitar pukul 19.00 WIB saat warga akan melaksanakan ibadah Salat Isya, sebulan lalu.

"Waktu robohnya enggak hujan, kemarin-kemarinnya hujan, airnya tinggi," kata Andri, warga setempat yang ditemui di depan rumahnya yang tak jauh dari lokasi jembatan ambruk, Selasa, 9 Mei 2017.

Jembatan tersebut menjadi akses utama penghubung dari Kecamatan Walantaka, Kota Serang, menuju Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, dan Kecamatan Rangkasbitung di Kabupaten Lebak.

Menurut Andri, saat jembatan tersebut ambruk, terdengar suara keras yang mengagetkan warga sekitar. Kini, jembatan bersejarah itu hanya diberi tanda pembatas menggunakan seutas tali.

"Kan banyak juga di sini, mobil-mobil kayak bus sama truk yang lewat. Awalnya memang bolong-bolong kecil doang," tuturnya.

Ia menyebut petugas dari Pemkot Serang yang mendatangi lokasi kejadian. Namun, setelah satu bulan lamanya, belum ada juga penanganan. "Waktu itu ada dinas ke sini cuma foto-foto doang," ucapnya.

Ditemui di tempat berbeda, Wakil Wali Kota Serang Sulhi Choir menolak berkomentar soal lambatnya perbaikan jembatan ambruk warisan Belanda itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini