Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Sabu, Motif Andi Lala Bunuh Satu Keluarga

Top 3 Berita Hari Ini, Polda Sumatera Utara membeberkan motif Andi Lala beserta rekan-rekannya membunuh satu keluarga yang masih kerabatnya.

Liputan6.com, Medan - Top 3 Berita Hari Ini, polisi berhasil mengungkap motif pembunuhan satu keluarga di rumah Riyanto di Pasar 1, Gang Tengah, Mabar, Kota Medan, pada Minggu dini hari, 9 April 2017.

Andi Lala mengaku pembunuhan tersebut dilatarbelakangi persoalan utang piutang untuk membeli narkoba jenis sabu senilai Rp 5 juta.

Selain Riyanto, Andi juga melancarkan aksi kejinya kepada mertua dan ketiga anak Riyanto. Hanya Kinara, si bungsu yang selamat.

Sementara itu, buntut dari insiden jasad bayi yang dibawa pulang kampung dalam tas belanja dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, Gubernur Ridwan Mukti murka.

Ia berjanji akan mengubah peraturan gubernur (pergub) yang tidak berpihak pada warga miskin.

Kabar menarik lainnya datang kisah tiga pemuda asal Makassar, Sulawesi Selatan. Maksud hati ingin menolong korban tabrak lari, ketiganya malah dikeroyok warga hingga memar dan lebam di sekujur tubuh.

Hal ini akibat ulah si pengemudi yang meneriakinya dengan sebutan begal.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Selasa (18/4/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Pengakuan Pelaku Pembunuhan Keluarga di Medan

Polda Sumatera Utara membeberkan motif Andi Lala beserta rekan-rekannya membunuh satu keluarga yang masih kerabatnya di Medan. (Liputan6.com/Reza Efendi) 

Andi Lala merupakan terduga otak pembunuhan satu keluarga yang menewaskan Rianto (40) dan Yani (35), kedua anak mereka, Naya (14) dan Gilang Laksono (10) serta mertua Rianto, Marni (50).

Hingga saat ini, pihak kepolisian terus menyelidiki untuk mengungkap kemungkinan kasus-kasus lain yang dilakukan oleh Andi Lala.

Adapun aksi keji tersebut telah direncanakan Andi Lala sejak Jumat, 7 April 2017. Bahkan, ia rela menggadaikan sepeda motornya untuk modal membunuh.

Hasil gadai sepeda motornya digunakan membeli besi sepanjang 60 sentimeter yang kemudian disimpan di jaketnya. Andi lala juga menyewa mobil dan membeli keperluan lain untuk membunuh para korbannya.

Sesampainya di rumah Riyanto, Andi Lala mengajak korbannya mengonsumsi sabu.

"Saat Riyanto lengah, Andi Lala langsung melakukan aksinya menggunakan besi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Nurfallah di Medan.

Selengkapnya...

2. Buntut Insiden Jasad Bayi di Tas, Gubernur Janji Ubah Peraturan

Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti menggelar inspeksi mendadak ke RSUD M Yunus dan berjanji akan memperbaiki sistem setelah terungkapnya kasus jenazah bayi dalam tas belanja (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti menggelar inspeksi mendadak atau sidak ke sejumlah fasilitas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus.

Sidak ini terkait kasus jenazah bayi yang dibawa pulang kampung dalam tas belanja oleh warga Kecamatan Lungkang Kule, Kabupaten Kaur, Aspin Ekwandi.

Sembari mendengar kronologi permintaan biaya sewa jasa ambulans oleh manajemen RSUD M Yunus, Ridwan terlihat geram dan emosi.

Namun, dia berjanji akan mengubah sistem yang dianggap kaku dan tidak berpihak kepada warga miskin tersebut. Perubahan pergub yang sudah dirancang dan akan ditandatangani itu mencantumkan kalimat: "Tidak akan membebani warga miskin bahkan akan memberikan layanan secara gratis".

Selengkapnya...

3. Nasib Apes 3 Pemuda Tolong Korban Tabrak Lari di Minggu Pagi

Ketiga pemuda yang berniat menolong korban tabrak lari itu ditanyai polisi dalam kondisi penuh memar dan lebam. Rambut mereka acak-acakan. (Liputan6.com/Fauzan)

Tiga pemuda, Ansari (17), Afdal (18) dan Sulaiman (19) sedang melintas di Jalan Dr Sam Ratulangi, Makassar, Sulawesi Selatan, saat melihat pengendara sedan kabur setelah menabrak seorang pengendara motor pada Minggu dini hari, 16 April 2017.

Mereka kemudian berinisiatif mengejar pengendara mobil yang kabur. Saat tiba di Jalan Metro Tanjung Bunga, ketiga pemuda itu akhirnya berhasil menghentikan mobil yang menabrak lari tersebut.

Mereka bertiga langsung turun dan sopir mobil sedan bertanggung jawab atas tabrak lari yang dilakukannya. Namun, si pengemudi yang tak terima malah berteriak dan menuding mereka sebagai begal.

Ketiganya mendadak mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari warga akibat tuduhan begal.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini