Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Karma, Penyebab Piton Telan Petani Mamuju

Dalam Top 3 Berita Hari Ini, banyak spekulasi yang muncul perihal penyebab petani sawit di Mamuju Tengah menjadi mangsa ular piton raksasa.

Liputan6.com, Mamuju Utara - Top 3 Berita Hari Ini, seorang petani sawit di Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi, Sulawesi Barat (Sulbar), ditelan bulat-bulat oleh ular piton sepanjang lebih dari empat meter di area kebun sawit.

Korban itu bernama Akbar, seorang ayah dengan tiga anak. Sosok Akbar pergi meninggalkan rumah menuju kebun sawitnya pada Minggu, 26 Maret 2017. Sejak itulah lelaki tersebut tak kembali.

Warga pun mencoba mencarinya. Mereka akhirnya menemukan jasad Akbar di dalam tubuh seekor ular piton dalam keadaan utuh, setelah merobek perut binatang melata itu.

Banyak spekulasi yang berkembang kenapa di area kebun sawit tersebut kerap muncul ular piton. Salah satunya karena reptil melata itu merasa terusik akibat hutan yang menjadi rumahnya dijadikan lahan kelapa sawit.

Berita lainnya yang tak kalah bikin geger, tentang seorang ibu yang telah lanjut usia digugat anak kandung sebesar Rp 1,8 miliar.

Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jaman. Peribahasa ini bisa menggambarkan sosok orangtua seperti apa ibu Siti Rokayah. Meski sang putri dan menantunya menyeretnya ke kursi pesakitan, kasih sayangnya tak pernah luntur untuk kedua anaknya itu.

Siti Rokayah mengungkapkan kerinduan yang mendalam kepada Yani dan Handoyo. Jika permasalahan dengan anaknya beres, ia tetap akan memberikan kasih sayang kepada kedua anaknya itu dan tidak akan dendam.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Kamis (30/3/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Apa Penyebab Ular Piton Telan Bulat-Bulat Petani Mamuju?

Ilustrasi ular piton

Peristiwa mengenaskan dialami petani kelapa sawit yang ditelan hidup-hidup oleh ular piton berukuran besar.

"Sejak hutan belantara itu diubah menjadi lahan kebun kelapa sawit. Sejak itu pula warga sering melihat penampakan ular piton. Bukan kali ini saja," kata Syamsuddin, warga Desa Salugatta, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu, 29 Maret 2017.

Bapak tiga anak itu menduga kuat kejadian ular piton menelan petani kemarin itu kemungkinan adalah karma. Hewan melata itu merasa terusik sejak rumah mereka yang berada di tengah hutan belantara dirusak dan dijadikan lahan kelapa sawit yang luasnya puluhan hektare.

"Ular piton dulunya sering muncul di daerah pasang kayu, bahkan ke jalan raya sering sekali melintas dan buat pengendara kaget tiba-tiba. Yah kemana lagi mereka mencari makan kalau rumahnya dirusak bahkan diubah jadi lahan kelapa sawit," Syamsuddin menerangkan.

Selengkapnya...

2. Ungkapan Rindu Ibu yang Digugat Anaknya Rp 1,8 M

Dukungan nenek Siti Rokayah yang dituntut anakya Rp 1,8 Miliar terus mengalir.

Siti Rokayah (85), ibu yang digugat anak kandungnya Rp 1,8 miliar itu mengenang kembali perlakuan anak dan menantunya saat hubungannya masih baik dulu.

Menurut Amih, pasangan itu dulunya sangat baik dan perhatian kepadanya. Bahkan saat awal sakit lima tahun yang lalu, mereka lah yang memberikannya kursi roda.

"Kapungkur upami Lebaran osok uih, sareng putrana oge (Dulu kalau Lebaran suka pulang bersama anak-anaknya)," ujar dia.

"Waktu di pengadilan ibu tidak nangis, ibu sono ka Yani, tapi teu dongkap (Waktu sidang ibu tidak menangis, ibu kangen ke Yani, tapi tidak datang)," ucap Amih dengan suara pelan, Rabu, 29 Maret 2017.

Selengkapnya...

3. Rayuan Bupati Dedi Tak Bisa Hentikan Anak Gugat Ibu Rp 1,8 M

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, anak dan menantu Amih tetap akan menempuh jalur hukum dan meneruskan gugatan ini. (Liputan6.com/Abramena).

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kembali mendatangi  rumah Siti Rokayah atau Amih yang terletak di Muara Sanding, Kabupaten Garut, Kamis (30/3/2017) pagi.

Pria yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu mengaku, kedatangannya semata untuk memberikan dukungan moral pada ibu 13 anak tersebut karena akan menghadapi sidang gugatan yang ketujuh di PN Garut.

"Saya berhasil berkomunikasi via SMS dengan penggugat, mereka tetap akan menempuh jalur hukum. Tidak apa-apa, saya hanya meminta kepada mereka agar tidak mengganggu keadaan psikologi ibunya," ujar Dedi.

Dalam kesempatan tersebut, Amih sempat menepis kabar yang menyebut bahwa salah satu anaknya akan menjual rumah warisan yang terletak di Jalan Ciledug No 196, Garut Kota.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.