Sukses

Satpol PP DIY: Sarkem Menggemaskan dan Menjengkelkan

Selain Pasar Kembang atau Sarkem, Satpol PP DIY juga bakal bergerak ke kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperingati hari ulang tahun ke-67 dan hari jadi ke-55 Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dengan berbagai agenda menarik.

Salah satunya dengan senam massal dan kegiatan sosial di kawasan Malioboro dan Pasar Kembang atau Sarkem. Kegiatan senam massal dan jalan sehat ini bakal digelar di Jogja Expo Center pada Jumat, 10 Maret mendatang. Ada door prize atau kupon berhadiah yang menarik, di antaranya sepeda, kulkas hingga dua ekor kambing.

Adapun kerja bakti diadakan di sepanjang Malioboro dan Sarkem pada Kamis, 9 Maret. Aksi sosial ini seperti membersihkan sampah, termasuk sampah visual maupun alat peraga kampanye pilkada serentak yang mungkin masih tersisa.

"Kebersihan lingkungan untuk sosialnya di Malioboro dan juga Sarkem. Karena Sarkem objek yang menjengkelkan dan menggemaskan," ucap Kepala Satpol PP DIY, GBPH Yudaningrat di Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (7/3/2017). 

"Nek ditutup ora nduwe gawean. Nek diteruske kok njengkelke (Kalau ditutup, tidak punya pekerjaan. Kalau diteruskan, kok menjengkelkan) karena sudah dianggap kampung internasional," ujarnya.

Satpol PP yang lahir di Yogya ini juga akan menggelar puncak acara, yaitu upacara di alun-alun utara dengan inspektur Gubernur DIY Sultan HB X. Kegiatan ini akan diikuti oleh berbagai elemen, mulai dari TNI, Polri, prajurit keraton hingga relawan dan komunitas yang ada di Yogya.

"Tanggal 15 upacara bendera di alun-alun diikuti TNI, Polri, dan Satpol PP," ujar dia.

Kepala Satpol PP Daerah Istimewa Yogyakarta GBPH Yudaningrat. (Liputan6.com/Yanuar H)

Selanjutnya, penutupan rangkaian acara tersebut ditandai dengan pergelaran wayang kulit semalam suntuk di Kantor Satpol PP DIY, Jalan Janti, Gedongkuning, pada 8 April 2017. Dalang yang akan mengisi pergelaran wayang ini adalah Ki Seno Nugroho.

"Judul 'Petruk Jenderal', cerita kami buat sendiri. Mengangkat masyarakat kecil yang ingin berbakti nusa dan bangsa. Petruk kantong bolong bergelar jenderal kantong," kata Kepala Satpol PP DIY tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini