Sukses

Pagi Sejuk di Curug Tilu, Green Canyon Rasa Purwakarta

Pengunjung Curug Tilu di Purwakarta bakal dimanjakan dengan pemandangan alam nan hijau dan kontur bebatuan khas pegunungan.

Liputan6.com, Purwakarta - Curug Tilu, destinasi wisata yang satu ini mungkin masih asing di telinga para pelancong di Tanah Air. Padahal Curug Tilu yang berlokasi di Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ini memiliki daya tarik tersendiri, terutama saat pagi hari.

Meski relatif belum terjamah tangan manusia, wisata air terjun tersebut memiliki pesona yang tidak bisa dikatakan biasa. Berada di wilayah Sukasari yang mayoritas wilayahnya masih berupa hutan belantara, ternyata memiliki tempat mirip dengan Grand Canyon di Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat. Green Canyon atau ngarai hijau itu menghampar luas.

Buat menjangkau Curug Tilu, dua jalur dapat dimanfaatkan oleh wisatawan. Purwakarta-Jatiluhur dan Jalan Cikao, Bandung-Jatiluhur yang langsung tembus ke ruas Jalan Sukasari adalah salah satunya. Perjalanan pun hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit.

Sesampai di Desa Ciririp, tempat Curug Tilu berada, pengunjung dapat sejenak beristirahat di home stay yang tersedia di pinggir air terjun, lengkap dengan hammock atau ayunan gantung.

Setelah itu, bagi yang hobi berenang di alam bebas, wisatawan bisa menyegarkan diri dengan dinginnya air dari Curug Tilu yang bersih nan jernih.

Puas dengan berenang sambil menikmati nuansa alam yang masih terbilang jarang dijamah, pelancong bisa mengarah diri dengan berjalan ke curug utama. Di sini pengunjung bakal dimanjakan dengan pemandangan alam nan hijau dan kontur bebatuan khas pegunungan.

Warna air di tempat ini terlihat kehijauan serta tembus pandang kebebatuan yang ada di dalam aliran sungai.

Larut dalam keindahan alam, terkadang lupa akan waktu dan perut yang mulai menagih untuk diisi makanan. Pengunjung dapat kembali ke home stay yang disediakan sekaligus memesan masakan berupa nasi liwet yang terbilang murah meriah.

Suasana pagi di wisata Curug Tilu, Purwakarta, Jawa Barat. (Liputan6.com/Abramena)

Para pelancong bisa menikmati sajian nasi liwet khas Sunda lengkap dengan sambal dan ikan asin. Hidangan tersebut juga tidak dipatok urusan harga atau hanya ala kadarnya untuk mengganti bahan masakannya saja.

Adapun Curug Tilu, saat ini masih dikelola oleh para pemuda desa setempat. Mereka menggelar promosi keindahan wisata itu dengan mengeksplorasi segala potensi.

Baru setelah tahun 2013, usaha mereka memperkenalkan Curug Tilu lambat laun dikenal masyarakat, terutama warga lokal. Hal itu seiring dengan dibangunnya jalan lingkar barat yang menghubungkan Purwakarta dengan Kecamatan Sukasari. Pasalnya, selama puluhan tahun wilayah tersebut terisolasi keberadaan Waduk Juanda Jatiluhur.

"Sejak Kang Dedi (Bupati Purwakarta) membuka akses jalan, kami memandang ini sebagai kesempatan, kenapa tidak? Potensi alam di sini kita perkenalkan kepada masyarakat luas, masih sangat asri dan harus kita rawat," kata salah seorang pemuda juga pengelola wisata Curug Tilu, Arif, Sabtu, 11 Februari 2017.

Suasana pagi di wisata Curug Tilu, Purwakarta, Jawa Barat. (Liputan6.com/Abramena)

Selama ini, Arif mengaku hanya mengandalkan tenaga para pemuda di Desa Ciririp untuk melakukan pengelolaan. Adapun media promosi hanya menggunakan media sosial. Ia berharap Curug Tilu dapat dikembangkan dengan membuat sarana untuk river tubing dan body rafting.

"Terus terang masih jauh dari maksimal karena kami di sini beranggotakan pemuda desa saja. Inginnya tambah bagus. Tapi, alhamdulillah, wisatawan dari Jakarta dan Karawang, dan khususnya Purwakarta sehari bisa 20-30 orang yang datang," Arif memungkasi.

Tertarik? Ayo piknik ke Curug Tilu, Purwakarta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini