Sukses

Heboh Harta Karun Gaib Ternyata Berawal dari Mimpi Eyang Guru

Mimpi eyang guru itu yang mengantar warga berduyun-duyun mencari harta karun gaib di pinggir pantai Dusun Muara.

Liputan6.com, Mamuju Utara - Kehebohan pencarian harta karun gaib oleh warga di Dusun Muara, Desa Tikke, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, ternyata berasal dari mimpi seorang pria yang berasal dari Kota Palu, Sulawesi Tengah. Mimpi pria tua itulah yang mengantar warga berduyun-duyun mencari harta karun gaib di pinggir pantai Dusun Muara.

Wakil Kepala Polres Mamuju Utara, Kompol Mihardi, mengatakan pria tua yang dimaksud tersebut bernama Slamet Santoso. Dia akrab disapa Eyang Slamet atau Eyang Guru Slamet Santoso.

"Dia SS (Slamet Santoso), berasal dari Kota Palu," kata Mihardi kepada Liputan6.com, Rabu, 8 Februari 2017.

Eyang Guru Slamet Santoso mengaku sejak lama bermimpi tentang keberadaan harta karun itu. Dalam mimpinya itu, ada tujuh titik lokasi harta karun gaib. Salah satunya di bibir pantai Dusun Muara, Desa Tikke.

"SS itu bermimpi dan diberi amanah, dari mimpinya itu ada tujuh titik lokasi harta karun gaib. Nah, lokasi pertama itu ada di Dusun Muara, Desa Tikke," ujar Mihardi.

Setelah mengetahui lokasi harta karun gaib itu berada di Dusun Muara, Desa Tikke, Eyang Guru Slamet Santoso lalu menghubungi salah satu kerabatnya untuk memastikan hal tersebut. Sang kerabat kemudian mengajak sejumlah teman dan keluarganya untuk membentuk tim pencari harta karun beranggotakan 11 orang.
Pencarian Harta Karun Gaib di pantai Mamuju Utara
"Temannya (Eyang Guru Slamet Santoso) itu kemudian bergabung dengan teman dan keluarganya membentuk tim pencari sekitar 11 orang," tutur Mihardi.

Tim pencari itu kemudian bermusyawarah dengan Kepala Desa Tikke dan sejumlah tokoh masyarakat setempat untuk menentukan apakah proses pencarian bisa dilakukan atau tidak. Hasil musyawarah itu memutuskan bahwa masyarakat sepakat untuk mencari hingga menggali dengan menggunakan ekskavator.

Isu keberadaan harta karun gaib tersebut pun sejak saat itu menjadi buah bibir dan kian tersebar luas. Alhasil, masyarakat yang penasaran kemudian berdatangan untuk melihat proses pencarian harta karun itu.

Namun, ucap dia, hingga saat ini belum ada tanda-tanda harta karun ditemukan. Meski demikian, upaya penggalian oleh ekskavator mentok usai menggali sedalam tiga meter. Hal itu dikarenakan ada sebuah bidang datar di dasar galian sedalam tiga meter tersebut.

"Menurut keterangan warga yang turun langsung melihat ke dasar galian, bidang datar itu kira-kira ukuran lebarnya mencapai 13 - 15 meter, dengan ketinggian sekitar tiga meter tertanam ke bawah, panjangnya belum kita ketahui," ujar Mihardi.

Sementara itu, Eyang Guru Slamet Santoso mengaku mendapat mimpi soal harta karun gaib itu sejak lama. Namun baru 2017 ini, dia mulai melaksanakan 'amanah' yang ada di dalam mimpinya itu yang dituliskan dalam sebuah surat. Dia juga menyebutkan, ada tujuh titik harta karun gaib yang akan dicari oleh dirinya sesuai mimpinya.

"Sudah lama saya mendapatkan amanah. Namun baru tahun 2017 ini saya kembali jalan dengan membawa amanah surat bertulis gaib. Tak hanya di sini, ada tujuh titik yang harus dibuka," ucap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.