Sukses

Yaa Lal Wathan KH Wahab Chasbullah Jadi Lagu Perjuangan Nasional

Syair Yaa Lal Wathan ciptaan KH Wahab Chasbullah mengobarkan cinta tanah air.

Liputan6.com, Jombang - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini ada lima lagu perjuangan yang sudah selesai proses aransemen ulangnya. Salah satunya adalah Yaa Lal Wathan ciptaan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama,  KH Abdul Wahab Chasbullah.

"Jadi, ada lima lagu yang final aransemen, partitur dan sebagai tambahan lagu perjuangan nasional, saya perdengarkan Hubbul Wathon Minal Iman (lagu Yaa Lal Wathan), bangunan semangatnya luar biasa, mereka tanya siapa yang ciptakan dan tahun berapa," kata Ketua Umum Muslimat NU itu dalam kegiatan haul ke-45 KH Abdul Wahab Chasbullah, Sabtu malam 13 Agustus 2016, seperti dilansir Antara.

Dia mengatakan lagu Yaa Lal Wathan akan digubah ke dalam Bahasa Indonesia menggunakan ejaan yang disempurnakan. Tahun syair lagu itu adalah 1916, sehingga saat itu masih banyak terpengaruh bahasa melayu. Selain itu, di dalam syair itu juga ada bahasa Arab.

Saat ini, kata Khofifah, pihaknya sedang mengupayakan komunikasi dengan pihak keluarga dan meminta izin terkait rencana syair yang digubah tersebut. Nantinya, akan ada perjanjian hitam di atas putih, sehingga lebih mudah dalam proses penyelesaian gubahannya.

"Di haul sang pencipta lagu ini, saya sampaikan ke keluarga, supaya mendapatkan persetujuan lagu digubah, dijadikan lagu tambahan perjuangan nasional. Nanti yang mengurus kemensos saja dan kami juga akan komunikasikan dengan mendikbud (menteri pendidikan dan kebudayaan) yang baru," katanya.

Khofifah mengatakan rencananya lagu perjuangan yang baru ini akan diluncurkan sebelum Hari Pahlawan, pada 10 November 2016. Saat ini tim menyiapkan berbagai keperluan untuk penyelesaian lagu perjuangan nasional itu.

Keluarga almarhum KH Abdul Wahab Chasbullah mengapresiasi langkah pemerintah menjadikan Yaa Lal Wathan sebagai salah satu lagu perjuangan nasional. Sebelumnya pemerintah telah menyematkan gelar pahlawan pada KH Abdul Wahab Chasbullah yang ditandatangani langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Alhamdulillah, mudah-mudahan secepatnya menjadi resmi dan bisa menjadi lagi wajib," kata KH Hasib Abd Wahab mewakili keluarga.

Walaupun KH Abdul Wahab Chasbullah saat ini sudah meninggal, kata dia, namun segala peninggalan dari almarhum tetap menginspirasi. Ia berharap semangat syair yang ditulis di lagu menjadi inspirasi serta semakin meningkatkan rasa cinta pada Tanah Air.  Lagu itu menegaskan ajaran bahwa cinta Tanah Air sebagian dari iman.

Kegiatan haul KH Wahab Chasbullah sendiri diikuti ribuan warga serta santri dari PP Tambakberas, Kabupaten Jombang. Sejumlah tamu undangan hadir dalam kegiatan tersebut, seperti muspida Kabupaten Jombang, Provinsi Jatim, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, serta berbagai tamu undangan lainnya.

Para santri serta seluruh tamu yang ikut haul diajak serta untuk istighatsah serta berdoa bersama, mendoakan almarhum serta semua sesepuh yang sudah meninggal dunia, agar mendapatkan tempat terbaik dan segala kesalahannya diampuni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini