Sukses

Setahun Tragedi AirAsia, Masih Ada Kekecewaan Keluarga Korban

Mereka mengutarakan kekecewaan terhadap hasil Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang diumumkan awal Desember 2015.

Liputan6.com, Surabaya - Saat peringatan satu tahun tragedi AirAsia QZ8501, ratusan keluarga korban menggelar pertemuan secara tertutup di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur (Mapolda Jatim), Surabaya. Dalam pertemuan ini, mereka mengutarakan kekecewaan terhadap hasil Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang diumumkan awal Desember 2015.

Hal ini sempat disampaikan salah satu keluarga korban, yaitu Sieny Gunawan. Seiny merupakan adik David Gunawan, salah satu penumpang pesawat tersebut.

"Ada kekecewaan itu pasti ya, pasti ada kekecewaan. Sejak kejadian AirAsia tahun lalu, ada banyak kejadian pesawat jatuh, pesawat kurang laik, terutama pada krunya. Kita minta KNKT, Menhub (Ignasius Jonan) memberi pelatihan pada kru pesawat, untuk menjamin keselamatan penumpang," ucap Sieny di Mapolda Jatim, Senin (28/12/2015).

Sieny menjelaskan, pihak AirAsia pekan lalu menggelar pertemuan peringatan tragedi AirAsia dengan pihak keluarga korban di Jakarta.

"Saya mewakili keluarga korban sempat dipanggil ke Jakarta, Minggu lalu. Memang pihak AirAsia minta agar tidak ada protes, hanya gelar doa bersama," imbuh Sieny.

"Saya pribadi tidak keberatan dengan itu, tapi kita tidak bisa mengerem keluarga korban yang lain, yang ingin mengungkap kekecewaannya," ujar Sieny.

Sementara itu, Ketua Perwakilan Keluarga Korban AirAsia QZ8501, Lukas, meminta agar di acara ini ada interaksi antara pihak keluarga dan AirAsia.

"Yang pertama, ini hanya bentuk silaturahmi, kedua untuk menguatkan pihak keluarga, dan ketiga agar ada interaksi antara pihak keluarga dengan AirAsia," ucap Lukas.

Lukas menekankan, ada 10 hal yang perlu disampaikan pihak keluarga pada acara diskusi ini.

"Salah satunya, intinya kita mengharap semua proses cepat selesai. Ada proses soal keselamatan yang lebih baik, implementasi di lapangan. Ternyata ada banyak yang perlu dibenahi terkait transportasi kita," tutup Lukas.

Seremoni peringatan tragedi pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di sekitar perairan perbatasan Selat Karimata, Kalimantan Tengah dan bagian utara Pulau Jawa pada akhir Desember 2014 lalu, itu berlangsung secara tertutup di Gedung Mahameru Mapolda Jatim.

Acara tersebut diagendakan dihadiri CEO AirAsia Group, Tony Fernandes, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji dan Pejabat Wali Kota Surabaya Nurwiyatno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.