Sukses

Jangan Mendongak Kepala Saat Anak Mimisan, Lakukan Langkah Ini

Memang sedikit mengejutkan ketika melihat darah tiba-tiba mulai menetes keluar dari hidung anak. Yang perlu diingat jangan membiarkan anak mendongakkan kepalanya, tapi ikuti langkah-langkah berikut ini.

Memang sedikit mengejutkan ketika melihat darah tiba-tiba mulai menetes keluar dari hidung anak. Yang perlu diingat jangan membiarkan anak mendongakkan (angkat wajah) kepalanya, tapi ikuti langkah-langkah berikut ini.

Mimisan atau istilah medisnya epistaksis merupakan kondisi seseorang ketika darah keluar dari hidungnya. Kemungkinan penyebabnya bisa bermacam-macam seperti kebiasaan mengorek hidung yang mengakibatkan terjadinya kekeringan pada selaput lendir ataupun demam yang terlalu tinggi.

Kebiasaan orang saat mimisan mendongakkan kepalanya, maksudnya agar darah tak terus keluar, tapi hal itu justru berbahaya karena darah yang seharusnya keluar malah masuk atau tertelan ke tenggorokan yang bisa bikin mual atau susah napas.

Dr Glen Ward, seorang dokter anak di Surrey, yang juga ketua penelitian The Canadian Paediatric Society Public Education Advisory Committee, mengatakan kalau sebagian besar masalah mimisan bukan masalah besar namun, tidak ada salahnya untuk mengecek seberapa sering dan berapa lama anak Anda mimisan.

Jika mimisan yang anak Anda alami jarang terjadi, mungkin mimisan diakibatkan oleh udara kering atau alergi yang menyebabkan hidung anak gatal sehingga anak mengorek hidung terlalu dalam.

Di negara Kanada, mimisan sering terjadi ketika udara kering tapi Ward mengatakan kalau udara lembab dapat memperburuk alergi dan menyebabkan mimisan juga.

"Sadari tingkat kelembaban di rumah Anda dan temukan keseimbangan yang tepat untuk keluarga Anda." kata Ward.

"Jika hidung anak Anda mulai mimisan, langkah pertama yang paling penting adalah tidak panik," jelas Ward.

Berikutnya, menurut Ward, lakukan beberapa hal ini, seperti dilansir dari Canadianliving, Senin (11/2/2013):

1. Jangan membiarkan anak mendongakkan kepalanya, sebab darah yang mengalir ke tenggorokan dapat menyebabkan mual dan muntah. Dan jika masuk ke paru-paru dapat menimbulkan gagal napas dan bahkan kematian

2. Mintalah anak Anda untuk membungkuk dan memegang tisu atau kain lap bersih untuk hidungnya.


2. Cubit lembut bagian lunak hidungnya, hanya di depan tulang.

3. Setelah lima menit memberikan tekanan lembut, periksa kembali untuk melihat apakah perdarahan telah berhenti. Jika belum, lakukan tekanan kembali selama lima menit atau sampai pendarahan berhenti.

Jangan biarkan anak Anda berbaring atau bersandar untuk menghindari darah yang mungkin akan turun ke tenggorokannya.

Jika anak Anda mimisan terus-menerus selama 45 menit, Anda bisa membawanya ke dokter Anda.

Saat anak-anak mulai tumbuh, mereka mungkin akan jarang mimisan. Menurut Ward, penting bagi orangtua untuk mengajari anak-anak mereka untuk mengendalikan mimisan ketika di sekolah atau rumah teman.

"Kami ingin anak-anak menjadi sensitif dan tahu kalau itu adalah cairan tubuh. Mereka harus mencoba untuk tidak menjatuhkan darah ketika mimisan di luar rumah sehingga tidak membuat orang lain disekitarnya kerepotan," ungkap Ward.

Bila anak Anda mengalami mimisan di rumah, bicara dengannya dan ajari cara menghentikan perdarahan dan bantu mereka untuk memahami apa yang bisa anak Anda lakukan ketika mimisan.

Ajari anak sehingga anak menjadi mandiri ketika Anda tidak ada. Anak harus mengambil langkah-langkah yang sama untuk menghentikan pendarahan saat mimisan terjadi di luar rumah Anda. (Fit/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.