Sukses

Sang Pendongeng "Membangun Rumah" untuk Para Anak

Dunia anak tak pernah lepas dari kehidupan Iman Surahman. Pria yang pandai mendongeng ini pernah menjadi relawan di lokasi bencana pada salah satu lembaga sosial. Kini, ia mendirikan wah untuk

Liputan6,com, Jakarta: Dunia anak tak pernah lepas dari kehidupan Iman Surahman. Pria yang pandai mendongeng ini pernah menjadi relawan di lokasi bencana pada salah satu lembaga sosial.

Dongeng yang bertujuan mendidik sambil menghibur anak korban bencana ini ternyata juga mengetuk pintu hatinya untuk lebih memperhatikan kebutuhan anak yang perlu kasih sayang.

Ia, bersama sang istri tercinta, Eri Setiowati, kini mendirikan majelis cilik bernama Rohmatul Mawaddah di kediamannya di Bekasi, Jawa Barat. Sebulan sekali, ratusan anak usia TK hingga SMP di Jakarta Timur, Depok, dan sekitarnya berkumpul di majelisnya. Menurut Iman,  majelis tersebut bertujuan menjadi wadah menuangkan keluh-kesah para anak yang membutuhkan pengambangan diri.

"Kegiatan ini juga sebagai alternatif dari game online, yang sifatnya tidak mendidik," ujar Iman,  "Diadakan malam Minggu karena jangka panjangnya, agar selepas remaja, mereka terbiasa menghabiskan tempat terbaiknya di malam Minggu di majelis cilik ini."

Meski pernikahannya dikaruniai tiga buah hati, Iman mempersilakan belasan anak yatim untuk menjadi bagian dari keluarganya. Kebanyakan mereka berasal dari daerah terpencil yang ia kunjungi saat mendongeng, seperti Pulau Tunda, Untung Jawa, bahkan Timor. Kini telah 15 anak yang disekolahkannya sejak 2005. "Ikrarnya sampai SMA. Tapi praktiknya ada empat anak yang sudah kuliah. Satu sudah diwisuda. Rezeki mereka ada terus," kata Iman.

Dalam sebulan, dana Rp 11 juta hingga Rp 15 juta harus dikeluarkan untuk biaya hidup mereka. Tak hanya itu, anak-anak yatim ini juga diberikan uang transportasi pulang dua kali dalam setahun. Untuk mendidik anak asuhnya dalam berwiraswasta, ia pun membuka usaha laundry yang dikelola anak-anak binaannya. Hal ini bertujuan agar anak asuhnya memiliki sikap tanggung jawab saat mereka melangkah ke dunia kerja.

Sementara, menurut anak asuh Iman, Camelia, dirinya merasa bahagia dapat belajar di Majelis Cilik ini. Ia mengaku masa depannya akan suram bila tidak bertemu dengan pria kelahiran Kuningan 27 Semptember 1976 tersebut.

"Di sini diajari mengaji, tahajud, bahasa Inggris. Senang, banyak teman, keluarga. Kalau gak sekolah sama Kak Iman, mungkin saya tidak sekolah dan kuliah," ungkap gadis asal Banten ini. (ALI/YUS) Lihat Video:  Sang Pendongeng "Membangun Rumah" untuk Para Anak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini