Sukses

Anak dari Tiga Orangtua Kelak Diciptakan

Rekayasa genetik memungkinkan anak-anak terbentuk dari tiga orangtua, yakni dua ibu dan seorang ayah.

Liputan6.com, London: Rekayasa genetik memungkinkan anak-anak terbentuk dari tiga orangtua, yakni dua ibu dan seorang ayah. Cara itu bisa digunakan untuk membantu orangtua yang mempunyai masalah kesehatan.

Rekasaya genetik itu bisa memenangkan dukungan parlemen pada tahun depan. Perubahan hukum memungkinkan merancang anak-anak yang bebas penyakit yang mengerikan yang dapat membunuh dalam hitungan jam setelah lahir.

Pendukung teknik mengatakan, rekayasa genetik dari telur dan embrio dapat menolong pasangan yang menderita trauma keguguran berkali-kali dan kematian bayi karena penyakit genetik.

Namun kritikus mengatakan, mengutak-atik kehidupan merupakan hal yang salah. Terutama ketika memberikan konsekuensi untuk generasi masa depan yang tidak pasti.

Terapi Germline, atau perubahan gen dalam telur atau sperma dilarang di sebagian negara. Hal itu bisa mengarah pada menciptakan bayi yang dibuat sesuai dengan permintaan baik itu rambut maupun warna mata.

Lisa Jardine dari Pengamat Pemerintah, Human Fertilisation and Embryology Authority, mengatakan bahwa teknik penciptakan bayi itu dilakukan demi membantu keluarga untuk memiliki anak yang sehat.

Masalah ini telah dilemparkan ke publik pada Senin (17/9) dari konsultasi publik ke dalam ilmu pengetahuan dan etika rekayasa genetik telur dan embrio untuk menciptakan bayi bebas dari penyakit yang tidak bisa disembuhkan, otak, jantung dan penyakit pencernaan. Kondisi ini disebabkan oleh cacat pada DNA mitokondria. Anak-anak itu nantinya dari dua ibu dan satu ayah.

Cacat yang serius mempengaruhi sekitar satu dari 6.500 bayi serta menyebabkan sekitar 50 penyakit genetik. Cacat ini banyak yang membunuh bayi.

Perempuan yang membawa penyakit mitokondria sering menghadapi pilihan memilukan untuk mempertahankan anaknya atau melepasnya. Untuk itu, ilmuwan di Newcastle University sedang mengembangkan dua teknik yakni calon ibu yang berpenyakit mitokondria bertukar dengan wanita lain yang menyumbangkan telurnya yang sehat.

Pertukaran mitokondria yang sukses akan menghilangkan penyakit pada generasi masa depan di keluarga. Dan teknik itu memungkinkan pasangan memiliki anak-anak dari genetik mereka sendiri.

Setiap anak yang lahir juga akan memiliki sedikit DNA dari wanita yang menyumbangkan telur, tapi tidak akan mempengaruhi penampilan atau kepribadian.

Profesor Mary Herbert, salah seorang peneliti di balik teknik itu, mengatakan: "Kami ingin membuat perbedaan bagi kehidupan pasien kami yang hidup dengan penyakit mitokondria."

Pengobataan itu saat ini dilarang di Inggris tetapi aturan yang berisi klausul itu memungkinkan untuk cepat diubah. Hasil dari konsultasi publik, yang diminta oleh Pemerintah, bisa memicu suara Parlemen yang mengarah ke pengobatan yang disahkan pada awal tahun depan.

Namun, jika undang-undang tersebut disegerakan, teknik itu tidak mungkin segera dimulai karena pengawas kesuburan memerlukan lebih banyak bukti tentang keselamatan dalam teknik ini. Dan para peneliti Newcastle memperkirakan cara ini bisa membutuhkan waktu lima tahun.

Profesor Jardine mengatakan, jika penciptaan bayi dengan tiga orangtua diberi lampu hijau, itu akan memiliki konsekuensi 'selamanya'.

"Ini adalah tentang banyaknya generasi ke depan, apa konsekuensi yang mungkin terjadi. Ini adalah wilayah yang belum dipetakan".

Bayi dengan tiga orangtua sebelum telah lahir di AS. Bayi itu juga tercipta dari DNA dua perempuan dan satu laki-laki. Namun, teknik yang berbeda yang diteliti di Newcastle itu dirancang untuk meningkatkan keberhasilan IVF, bukan memberantas penyakit.(Dailymail/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini