Sukses

Warga Tolak Penetapan Gubernur Yogyakarta

Ratusan warga dari berbagai kalangan berunjuk rasa menolak penetapan gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dengan berkedok keistimewaan Yogyakarta. Penolakan tersebut dituangkan dalam Maklumat Rakyat Yogyakarta.

Liputan6.com, Sleman: Ratusan warga dari berbagai kalangan berunjuk rasa di bunderan kampus Universitas Gadjah Mada atau UGM, Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta, Ahad (11/3). Mereka yang tergabung dalam Paguyuban Rakyat Jogja Semesta ini menolak penetapan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta karena dianggap melanggar hukum dan Undang-Undang Dasar 45. Pengunjuk rasa menghendaki gubernur tidak ditetapkan begitu saja, tapi dipilih melalui sebuah pemilihan yang adil, jujur, dan demokratis.

Menurut massa, sejumlah kalangan di Yogyakarta telah merekayasa aturan hukum serta fakta sejarah demi kepentingannya dengan menggulirkan tuntutan penetapan gubernur. Pengunjuk rasa sepakat menggelar apel kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menyatakan penolakan penetapan gubernur dalam sebuah maklumat yang diberi nama Maklumat Rakyat Yogyakarta.

Aksi ini juga dihadiri oleh sebagian keluarga Puro Pakualaman. Meski tergolong kerabat pembesar Jawa, secara tegas mereka juga menolak penetapan gubernur dan wakil gubernur.

Selain melanggar undang-undang, penetapan gubernur juga dinilai akan menimbulkan persoalan tersendiri di kemudian hari. Mereka juga menganggap keistimewaa Yogyakarta yang diributkan belakangan ini seharusnya tidak hanya dimaknai dalam tataran kepemimpinan saja, namun juga dalam berbagai aspek kehidupan lain, seperti pengelolaan tanah, pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi rakyat, dan sebagainya.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini