Sukses

Cerita Puasa Sri Mulyani, Relaksasi Pikiran Lewat Memasak

Sri Mulyani mengaku memasak itu kegiatan menyenangkan karena mampu merelaksasi pikiran dari segala rutinitas sehari penuh.

Liputan6.com, Jakarta Segudang aktivitas sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) tak membuat Sri Mulyani Indrawati lupa berpuasa. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berusaha menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Dengan kesibukan itu, sempatkah Sri Mulyani menyiapkan hidangan sahur dan berbuka untuk suami serta tiga anaknya saat bulan Ramadan?

Sri Mulyani mengaku, saat ini kurang begitu paham dengan isi segala tetek bengek di dapur di rumah yang ditinggalinya saat ini di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

Hal ini berbeda ketika Wanita Paling Berpengaruh versi Majalah Forbes itu menetap di Amerika Serikat (AS) saat menjabat Managing Director World Bank.

"Rumah yang saya tinggali di Indonesia tidak sama dengan di AS. Kalau di AS, saya tahu dapurnya, tahu bumbu-bumbu, daging, di taruh di mana. Bahkan makan sambil masak di dapur sudah sering," kenang Sri Mulyani saat bercerita pengalamannya memasak kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/6/2017).

Akan tetapi berbeda dengan kondisinya sekarang ini. Ia mengaku seperti tidak mengenal seluk beluk dapur di rumahnya.

"Kalau di sini dapur itu bukan jajahan saya. Jadi saya bingung. Makanya saya bilang ke suami, saya akan masak kalau dapurnya ada di depan saya," candanya.

Menurut Sri Mulyani, memasak itu kegiatan menyenangkan karena mampu merelaksasi pikiran dari segala rutinitas sehari penuh. Ia menceritakan pengalamannya memasak sewaktu tinggal di AS, di mana ia selalu menyempatkan diri untuk menghidangkan makanan selepas jam kantor.

"Masak itu enak lho, relaksasi. Kalau di Bank Dunia, pulang kantor jam 8 malam sampai rumah. Saya mulai masak, dan makan sekitar pukul 9 malam. Lalu memikirkan besok mau makan apa, misalnya ayam cabai hijau, ayam bumbu kecap, atau mau bikin sate padang. Lidah sudah saya rebus malam hari, besok tinggal dipotong-potong saja," paparnya.

Kata Sri Mulyani, tak sulit menemukan bagian lidah sapi di AS. Harganya pun murah. Saat menu sate padang sudah tersaji, tidak hanya suami yang diajak makan, biasanya ia akan memanggil para tetangga untuk mencicip masakannya.

"Saya makan sama suami saja, paling tetangga dipanggil. Di sana saya bisa bikin sate padang ukuran lidah besar-besar. Kalau di sini kan kecil-kecil. Tapi masak itu bikin relaksasi karena sudah membayangkan besok mau masak apa, dan saya masak itu serius tapi cepat," dia menandaskan.

Simak video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.