Sukses

Surat Lebaran Bocah Arab Saudi untuk Ayah yang Tiada

Di pusara itu dia membaca ayat-ayat Al Quran, seperti yang biasa dilakukan para muslim di hari Idul Fitri.

Liputan6.com, Arab Saudi - Seorang bocah Arab Saudi mengunjungi makam ayahnya di hari pertama Lebaran. Di pusara itu dia membaca ayat-ayat Al Quran, seperti yang biasa dilakukan para muslim di hari Idul Fitri.

Setelah puas membaca kitab suci tersebut, sang bocah meninggalkan sepucuk surat di sana. Sekalipun dia tahu, ayahnya yang telah tiada tak mungkin bisa membacanya.

Laman Emirates 247, Rabu (30/7/2014) menyebutkan, surat yang tertulis dalam bahasa Arab itu sangat menyentuh. Namun tak tertulis di sana siapa nama sang bocah maupun usianya. Sang ayah diketahui baru saja meninggal dunia di Kota Skaka, Arab Saudi.

Dalam suratnya, si bocah menceritakan mengenai segala aktivitasnya di Hari Raya, 28 Juli 2014 lalu. Dari mulai salat Id hingga, bersilaturahmi ke rumah kakek-nenek, hingga pulang ke rumahnya dan mendapati adiknya yang tengah menangis karena kepanasan. Di hari besar itu, listrik di rumahnya mati.

"Ayah, aku tahu kau tak akan membaca surat ini. Tapi aku ingin mengungkapkan perasaanku padamu. Hari ini adalah hari pertama Idul Fitri dan aku akan menceritakan padamu apa yang baru saja kulakukan. Seperti yang kau ajarkan, aku salat Id di masjid bersama yang lain. Lalu aku pulang dan mencium kening ibu, mengucapkan padanya selamat Lebaran," tulis si bocah.

"Lalu aku mandi, mengenakan baju baru yang dibelikan paman, sarapan, mengenakan parfum, dan pergi ke rumah kakek-nenek. Lalu mencium dan mengucapkan selamat Hari Lebaran pada mereka. Kemudian pulang dan menghabiskan waktu bersama para saudara kandungku," lanjut dia.

"Lalu saya keluar dan mengucapkan selamat Lebaran pada semua orang di jalan. Mereka semua baik padaku, Yah. Beberapa di antara mereka bahkan memberiku uang dan mainan. Dan aku menyukai mainan-mainan itu. Setelah memainkan mereka, aku pulang ke rumah karena cuaca semakin panas di luar sana."

"Saat saya datang, saya mendengar adik perempuanku yang berusia 7 bulan menangis, lalu saya berlari ke arahnya dan menemukan ibu yang tengah berusaha menenangkannya. Ayah, aku tahu betapa kau menyayangi adik, dan betapa kau bingung setiap kali dia menangis. Lalu aku bertanya pada ibu, mengapa adik menangis. Ibu bilang adik tak bisa tidur karena panas. Listrik mati, Yah."

"Oh Ayah ini adalah hari yang sangat indah sampai listrik mati. Sejujurnya Yah, aku tak tahu mengapa para pejabat di negeri ini memberikan hadiah Lebaran seperti ini. Tapi aku jamin, aku akan selalu berdoa dan bersyukur kepada Tuhan atas segala sesuatu yang diberika-Nya." (Mut)



 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini