Sukses

Harapan Pedagang Pasar Aek Nabara pada Djarot-Sihar

Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Sihar Sitorus banyak mendapatkan keluhan terkait kondisi pasar yang tidak tertata rapi.

Liputan6.com, Labuhan Batu - Saat blusukan dan pertemuan dengan masyarakat dan pedagang di pasar tradisional Aek Nabara, Rantauprapat, Labuhan Batu, Sumatera Utara (Sumut), calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Sihar Sitorus banyak mendapatkan keluhan terkait kondisi pasar yang tidak tertata rapi.

Seorang pedagang di pasar Aek Nabara bernama Dorlan Malau mengatakan, kesemrawutan itu dikarenakan adanya sejumlah pedagang yang memilih berjualan di jalan raya. Sehingga, pemandangan pasar menjadi terlihat tidak tertata.

Tidak hanya membuat pemandangan tak beraturan, kondisi itu juga berdampak kepada berkurangnya pendapatan pedagang yang sudah memiliki kios di bagian dalam. Padahal, mereka telah merogoh kocek untuk membayar sewa kios sebesar Rp 10 juta setiap tahunnya.

"Masyarakat umumnya membeli di pinggir jalan. Pedagang di pinggir jalan jauh lebih murah. Mereka tidak memberikan retribusi kepada negara, sehingga modal yang digunakan sangat rendah," kata Dorlan kepada Sihar, Minggu 11 Maret 2018.

"Itu tidak ditertibkan Pak. Karena jika tidak, kami rugi. Juga kami sampaikan kepada pihak pemerintah kabupaten, karena kami membayar retribusi kepada negara," tambah pria berusia 45 tahun itu.

Dorlan juga mengungkapkan, barang dagangan pedagang yang menyewa kios baru terjual ketika barang dagangan pedagang di luar pasar sudah habis. Dorlan dan pedagang lainnya menilai, hal tersebut tidak adil, karena mereka memberikan kontribusi pada negara.

"Maunya kami, semua sama-sama mendapat untung. Kita sama-sama pedagang yang mencari nafkah untuk keluarga," ungkap Dorlan mewakili pedagang lain.

Selain masalah pasar, kepada pasangan Djarot Saiful Hidayat ini, Dorlan juga berharap agar membangun Aek Nabara yang merupakan salah satu kota terkotor dan semrawut di Sumut. Mendengar keluhan masyarakat, Sihar Sitorus mengatakan, penataan pasar merupakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan dengan baik, agar tidak terjadi bentrok antara para pedagang.

"Keluhan para pedagang harus di akomodir. Baik yang di luar pasar maupun di dalam pasar. Harus ada solusi yang baik juga nantinya yang akan diberikan kepada para pedagang," ucap Sihar Sitorus.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Doa untuk Sihar

Saat mengunjungi pasar tradisional Aek Nabara tersebut, Sihar bertemu dengan seorang ibu bernama Op Manuturi Silaen. Ibu tua berusia 87 tahun tersebut tinggal di lapangan Pondok Batu, Aek Nabara, Labuhan Batu.

Ibu tua tersebut mengaku datang ke pasar karena mengetahui Sihar datang ke sana. Dia ingin menyapa Calon Wakil Gubernur (Cawagub) nomor urut dua tersebut dan mengatakan dukungan serta doa kepada Sihar dan Djarot Syaiful Hidayat.

"Saya doakan kamu nak, agar semua cita-citamu terkabul. Hanya doa yang dapat kupanjatkan. Karena aku sudah sangat tua," ucap wanita tua itu kepada Sihar.

Sambil memeluk Sihar dengan erat, nenek tua tersebut menyampaikan beberapa harapan yang diungkapkan dalam bahasa batak. Diantaranya agar Sihar tetap melayani dan mengasihi sesama dengan baik. Serta dapat memimpin Sumut ke jalan yang lebih baik.

"Menjadi pemimpin yang bijaksana, melihat ke bawah dan menyejahterakan rakyat. Ingat pesanku ini nak, doakulah yang menyertaimu. Jadilah pemimpin," sebutnya.

Sihar yang mendengarkan semua nasehat nenek tersebut memeluknya dan menciumnya. Sembari tersenyum Sihar mengatakan, "Hu Ingot Do Pidana Ni Dainang,". Dalam bahasa Indonesia diartikan "akan selalu ku ingat pesan ibu".

Menurut Sihar, pesan yang disampaikan ibu tersebut adalah pesan moral yang harus diingat. Sebab setiap ibu yang mendoakan anaknya pasti untuk jalan yang lebih baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.