Sukses

Lukmen Vs Josua Siap Ciptakan Pilgub Papua Damai

Kedua pasangan memenuhi syarat, baik secara administrasi maupun sebagai orang asli Papua.

Liputan6.com, Jayapura - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua menetapkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe-Klemen Tinal (LukMen) dan pasangan John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae (Josua) menjadi peserta Pilkada Gubernur Papua yang berlangsung pada pilkada serentak 2018.

Proses penetapan calon tetap didahului dengan pembacaan hasil keseluruhan pemeriksaan kesehatan, verifikasi faktual dan verifikasi tentang keaslian orang asli Papua yang dikeluarkan oleh Majelis Rakyat Papua (MRP) sebagai lembaga kultural adat Papua.

"Kedua pasangan memenuhi syarat, baik secara administrasi maupun sebagai orang asli Papua," kata Ketua KPU Papua Adam Arisoy, sambil mengetuk palu tanda disahkan keduanya sebagai peserta pilkada, Selasa (20/2/2018)

KPU setempat menjadwalkan pengundian nomor urut akan dilakukan pada keesokan harinya, Rabu (21/2/2018) di Halaman Kantor KPU Papua. "Jika sudah ada penetapan pasangan calon, maka kedua pasangan diwajibkan membuka rekening dana kampanye, sebelum masa kampanye berlangsung," ucap Adam.

Pesta Demokrasi di Papua (Liputan6.com / Katharina Janur)

Calon Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal yang berpasangan dengan calon Gubernur Papua, Lukas Enembe mengaku senang karena proses pleno penetapan pasangan calon yang dilakukan KPU Papua sesuai dengan kesepakatan bersama dan berjalan dengan baik.

Sementara, calon Gubernur Papua, John Wempi Wetipo mengklaim semua pihak harus menciptakan pilkada di Papua sebagai pilkada yang cerdas. "Pilkada itu adalah pesta, bukan sebagai ajang berbalas pantun dan saling serang di media," jelasnya.

Pasangan LukMen didukung 10 partai diantaranya Partai Demokrat, NasDem, PAN, PKPI, PKS, Golkar. Sementara pasangan Josua didukun partai PDI Perjuangan dan Gerindra. 

Sebelumnya, KPU Papua menunda penetapan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua pada Pilkada Gubernur Papua, 2018-2023 pada 12 Februari ke 20 Februari, karena belum keluarnya verifikasi keabsahan orang asli Papua bagi paslon yang dikeluarkan oleh MRP. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jurnalis Papua Dukung Pilkada Damai

Sehari sebelumnya, jurnalis Papua mendukung terlaksananya Pilkada damai. Para jurnalis di tanah Papua bahkan berjanji untuk menyajikan pemberitaan yang cerdas dan menyejukkan, sesuai dengan kode etik jurnalistik, serta menghindari pemberitaan hoax yang digunakan untuk kepentingan golongan atau memecah kesatuan dan persatuan bangsa di tanah Papua.

Setelah membacakan tiga poin pernyataan sikap, para jurnalis membubuhkan tanda tangan di kain putih bersama dengan Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI I Nyoman Cantiasa, Komisioner KPU Papua Musa Sombuk dan Ketua Bawaslu Papua, Peggy Wattimena.

Salah satu jurnalis di Papua, Wilpret Pangihutan Siagian menyebutkan media massa merupakan pilar demokrasi keempat, sehingga netralitas jurnalis dalam pilkada sangat dibutuhkan, agar tercipta kedamaian dan keadilan.

"Pengaruh media massa sangat  besar terhadap publik. Media massa bisa menjadikan sorga jadi neraka atau sebaliknya. Kami semua berharap pemberitaan yang disajikan dalam peliputan pilkada dapat bersifat netral," ujarnya.

Komisioner KPU Papua, Musa Sombuk berharap media massa dapat menyajikan pemberitaan yang berimbang dan adil kepada semua pihak. "Beritanya harus menyejukkan, jangan sampai pemberitaan dari media justru menjadi provokator," katanya.

3 dari 3 halaman

18 Ribu Personel Amankan Pilkada Papua

Setelah KPU Papua menetapkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, periode 2018-2023, Polda Papua pun menyiagakan 18 riu personil gabungan, guna melakukan pengamanan pada pemilihan kepala daerah yang dilakukan pada pilkada serentak 2018.

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar menyebutkan 18 ribu personel diperbantukan dari Polda Papua Barat 5.000 personil dan perbantuan TNI dari Kodam XVII/Cenderawasih sekitar 3.000-4.000 personel, sementara dari Polda Papua sekitar 9.000 personel.

Simulasi huru hara Pilkada Papua. (Liputan6.com / Katharina Janur)

“Kekuatan penuh personil pengamanan akan diturunkan pada saat pencoblosan berlangsung. Pada tahapan awal ini diturunkan 1/3 kekuatan," jelas Boy.

Lalu, pada masa kampanye, Polda Papua akan menurunkan 1/2 kekuatan dan saat pencoblosan 2/3 kekuatan. Sehingga kekuatan yang diturunkan sesuai dengan tahapan pelaksanaan pilkada. "Sampai saat ini, penetapan calon di sejumlah daerah berjalan dengan baik," katanya.

Selain Pilkada Gubernur Papua 2018, pada pilkada serentak tahun ini dilakukan oleh 7 kabupaten yakni Puncak, Biak, Jayawijaya, Mamberamo Tengah, Deiyai, Paniai dan Mimika.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.