Sukses

Cagub Khofifah, Imlek, dan Pesan Khusus Gus Dur

Khofifah Indar Parawansa mengisi libur Imlek dengan mengunjungi Festival Jajanan dan Kampoeng Petjinan Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengisi libur Imlek dengan mengunjungi Festival Jajanan dan Kampoeng Petjinan Surabaya, Jumat, 16 Februari 2018.

Khofifah mengatakan, Imlek membawa kenangan erat pada sosok Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Setiap perayaan Imlek, kita tidak bisa melupakan sosok Gus Dur yang mengambil keputusan agar tahun baru Imlek menjadi hari libur," kata Khofifah, Jumat.

Menurut dia, momen Imlek selalu menjadi refleksi untuk memahami bahwa Indonesia ini sangat beragam. Memaknai cinta negeri, menurut Khofifah, adalah menjaga persatuan dan persaudaraan di tengah keberagaman.

"Kebersamaan harus diikat, pengikatnya adalah Pancasila," ucap Khofifah.

Khofifah juga menyampaikan pesan Gus Dur sebelum meninggal dunia kepada dirinya. Menurut dia, Gus Dur semasa hidupnya telah mempersonifikasikan dirinya sebagai Bapak Kemanusiaan yang menghormati seluruh perbedaan dan keberagaman di Indonesia.

Gus Dur memberi penghormatan dan apresiasi terhadap kultur-kultur yang ada di Indonesia, termasuk Imlek.

"Dua tahun sebelum Gus Dur wafat, Beliau berpesan kepada saya agar kelak di batu nisannya diberi tulisan The Humanist Died Here," tutur Khofifah.

Pesan Gus Dur itu oleh Khofifah tidak pernah disampaikan kepada siapa pun.

"Apalagi waktu itu Gus Dur masih hidup. Enggak enak-lah, masak mau menyampaikan soal kematian kepada orang lain," kata Khofifah.

Namun, Gus Dur kembali menyampaikan pesan yang sama pada sekitar dua bulan menjelang kematiannya.

"Lalu, H-2 menjelang Gus Dur wafat, Beliau kembali mengingatkan agar di batu nisannya diberi tulisan The Humanist Died Here," ucap Khofifah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Testimoni 2014

Gus Dur meninggal dunia di usia 69 tahun pada 30 Desember 2009 dan dikebumikan di Jombang, Jawa Timur. Khofifah pun kebingungan bagaimana cara menyampaikan pesan Gus Dur yang praktis sesudah kematiannya telah menjadi wasiat.

"Saya telepon Pak Alwi Sihab, Pak Machfud MD, dan juga Cak Ali Maskur Musa. Saya tanyakan apakah Gus Dur pernah berpesan terkait tulisan di batu nisannya. Ternyata tidak pernah menyampaikan pesan apa-apa kepada mereka, yang artinya pesan itu cuma diwasiatkan Gus Dur kepada saya," ujar Khofifah.

Khofifah khawatir, kalau dia menyampaikan wasiat itu kepada masyarakat, takut dikira mengada-ada. Hingga akhirnya mantan Menteri Sosial itu diberi kesempatan memberikan testimoni pada Haul Gus Dur ke-5 pada tahun 2014.

"Pada perayaan haul Gus Dur di tahun-tahun sebelumnya, saya memang tidak pernah dijadwalkan tampil memberikan testimoni," tutur Khofifah.

Dalam kesempatan memberikan testimoni itulah, yang podiumnya berdiri tepat di samping makam Gus Dur, Khofifah melontarkan pesan agar di batu nisannya diberi tulisan The Humanist Died Here.

Wasiat Gus Dur itu akhirnya terealisasi pada Syawal tahun lalu.

"Sekarang sudah terpampang tulisan di batu nisan Gus Dur, bukan The Humanist Died Here, tapi Here Rest a Humanist, yang menandakan di sini Bapak Kemanusiaan beristirahat," ujar Khofifah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.