Sukses

Detik-Detik Puti Guntur Dampingi Gus Ipul di Pilkada Jatim

Puti sempat digadang maju di Pilkada Jabar. Namun, Megawati meminta dia mengadu peruntungan di Pilkada Jatim mendampingi Syaifullah Yusuf.

Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan telah resmi mengusung Puti Guntur Soekarnoputri maju sebagai calon wakil gubernur, mendampingi Syaifullah Yusuf di Pilkada Jawa Timur.

Sosok Puti sendiri selama ini cukup dikenal di Jatim. Di internal PDIP, Puti menjabat sebagai Bendahara Umum DPD PDIP Jawa Timur. Setelah resmi mendapatkan mandat partai, Puti bergerak cepat mempersiapkan segala hal yang diperlukan.

Dia resmi diusung pada 10 Januari lalu. Tugasnya cukup berat. Posisinya menggantikan Bupati Banyuwangi Azwar Anas yang mundur dari pencalonan.

Kendati memegang jabatan tinggi di PDIP Jatim, namun nama Puti bisa dibilang belum populer di kalangan masyarakat Jawa Timur. Sejauh ini dia dikenal sebagai anggota DPR komisi X dari Fraksi PDIP. Berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Barat.

Bahkan sebelum ditunjuk sebagai cawagub Jawa Timur, Puti pernah mencoba keberuntungan untuk maju dalam pertarungan Pilgub Jawa Barat (Jabar). Namun, partai urung mengusung. PDIP lebih memilih Ketua DPD PDIP Jabar sekaligus Wakil Ketua DPR komisi I, TB Hasanuddin.

Puti Guntur menceritakan, awal bagaiman dia akhirnya resmi dicalonkan PDIP menjadi cawagub Jatim. Cerita itu berawal dari telepon Gus Ipul dua hari sebelum dirinya ditunjuk partai.

Puti yang sedang berada di Jepang, saat itu merasa kaget dihubungi Gus Ipul. Saat itu, Gus Ipul meminta dirinya untuk menggantikan posisi Anas yang mundur sebagai cawagub. Puti tak mau anggap serius.

"Gus Ipul bilang 'Mbak bagaimana kalau mendampingi di Jawa timur?'," kata Puti menirukan perkataan Gus Ipul. Meski menganggapnya sebagai seloroh, Puti tetap menanggapi.

Ketika itu Puti menjawab, "Gus, nyuwun sewu (mohon maaf) kalau mau gini, tolong bicaranya jangan sama saya. bicaranya sama ibu." Pernyataan ibu di sini merujuk pada Megawati. Puti mengaku tak berani memutuskan.

Penawaran dari Gus Ipul itu tak pernah diperkirakan. Setelah itu, Puti lebih memilih salat istikarah. Meminta petunjuk kepada Allah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Arahan Para Kiai

Keesokan harinya, kejutan lebih besar datang. Panggilan dari partai meminta dirinya kembali ke Jakarta. Dia harus sampai besok dan menemui Megawati.

Puti pun bergegas merapikan pakaiannya, bersiap kembali ke Indonesia. Panggilan itu dipenuhi Puti.

Tibalah pada hari keputusan. Ketua Umum PDIP Megawati, didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristianto tak banyak memberi arahan pada Puti. Dia hanya meminta Puti untuk terjun di Pilkada Jatim. Selain itu harus tunduk mengikuti perintah partai.

Mega juga menjelaskan perintah agar dirinya maju mendampingi Gus Ipul juga merupakan usulan para kiai. 

"Saya katakan, 'siap bu, saya akan menjalankan amanah ini karena yang ibu sampaikan adalah untuk menjaga kebersamaan kebhinekaan kita yang dimulai dari Jawa Timur'." ungkap dia.

Isyarat adanya penugasan sudah dirasakan ketika berada di pesawat menuju Indonesia. Puti merasa selalu terbayang wajah sang kakek, Soekarno.

Tiap mata terpejam, wajah itu selalu muncul. Sempat membuat perasaannya tak nyaman. Di satu sisi Puti juga merasa tanda ini sebagai panggilan. Terutama untuk memajukan Indonesia dari ufuk timur Pulau Jawa.

"Begitu saya merem lagi, saya istigfar yang keluar lagi malah wajah eyang. Jadi enggak tahu yah, ini semua memang jalannya Allah. Ya mudah-mudahan ini semua jadi barokah buat kita semua," ujarnya.

Mandat itu diterima. Tanpa banyak berpikir. Pelbagai konsekuensi siap diambil. Puti lekas bergegas. Menemui Gus Ipul dan merapikan banyak urusan politik. Semua dilakukan. Demi fokus dalam pertarungan Pilkada Jatim.

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini : 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.