Sukses

Cek Kesehatan, Dedi Mulyadi Borong Nasi Bungkus untuk Pasien RSHS

Dedi pun tadi sempat membantu menyelesaikan pembayaran salah seorang pasien yang mengalami kecelakaan kerja.

Liputan6.com, Jakarta Seluruh calon peserta Pilkada Jawa Barat mengikuti tes kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kejutkan pasien dan warga yang tengah mengantre di rumah sakit pelat merah tersebut. Dedi memborong nasi bungkus untuk para pasien dan keluarganya.

"Alhamdulillah langsung habis. Tadi sisa 80 bungkus, biasanya jam 11 siang baru habis. Ini masih pagi sudah gak ada sisa," ujar Sri Mulyati (40), pedagang nasi uduk di RSHS Bandung, Kamis (11/1/2018).

Dedi pun tadi sempat membantu menyelesaikan pembayaran salah seorang pasien yang mengalami kecelakaan kerja.

Dedi sempat masuk ke ruang pemeriksaan di mana warga tersebut dirawat. Lalu, ajudan Dedi mengantarkan orangtua pasien tersebut ke kasir rumah sakit untuk membantu penyelesaian pembayaran.

Kepada Liputan6.com, Dedi mengatakan menemukan pelayanan RSHS yang tidak maksimal. Di mana pasien mengantre panjang untuk mendapatkan layanan dan enam bulan antrean untuk operasi.

"Seharusnya rumah sakit setingkat RSHS hadir di setiap wilayah-wilayah eks keresidenan, misalnya Karawang, Purwakarta, Bogor, Cirebon, Tasik, Garut, dan Banjar," ujar Dedi via sambungan telepon.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potong Antrean

Solusi pembangunan rumah sakit tersebut diharapkan menjadi solusi memotong antrean, sebab RSHS selama ini menjadi rujukan pasien di rumah sakit-rumah sakit daerah di Jawa Barat.

"Jadi nanti pasien tidak menumpuk di Bandung. Misal ada warga Subang, Purwakarta atau Karawang, bisa berobat di Karawang. Kemudian, warga Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan bisa berobat di Cirebon, tidak perlu jauh ke Bandung," katanya.

Layanan kesehatan untuk warga tidak mampu pun disebut Dedi harus bersifat paripurna. Pasien harus sudah mendapatkan layanan sejak dari rumah sampai kembali ke rumah dengan biaya perawatan gratis.

"Pasiennya dijemput ke rumah dengan ambulance gratis, dirawat di rumah sakit secara gratis. Kemudian, diantarkan pulang secara gratis juga," dia memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.