Sukses

Targetkan Pemilih Milenial di Jateng, Ini Modal Ganjar Pranowo

Ganjar menyebut, pasangannya Taj Yasin Maemoen atau Gus Yasin merupakan sosok kiai muda. Lalu apalagi modal Ganjar?

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai dirinya punya kans bagus menggaet pemilih milenial. Dia menyatakan, keaktifannya di berbagai media sosial dapat menjangkau sasarannya itu.

Terlebih, kata Ganjar, Partai Nasdem bergabung dalam koalisi partai pendukungnya. "Nasdem punya media, kalau Ganjar lumayan followers-nya sejuta lebih dikit," ucap Ganjar di Kantor DPP Nasdem, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2018).

Ganjar juga menyebut pasangannya, Taj Yasin Maemoen atau Gus Yasin, merupakan sosok kiai muda. Gus Yasin, menurutnya, punya karakteristik yang disukai kalangan milenial.

"Gus Yasin juga kiai milenial, easy going, masih bisa bercanda. Saya udah aktif tujuh tahun bermedsos ria," ujar dia.

Ganjar hanya berpesan agar masyarakat mampu menggunakan media sosial untuk berkampanye dengan cara yang baik. Ia mewanti-wanti agar media sosial tidak dijadikan ajang menyebar kampanye hitam.

"Tapi kalau boleh jangan black campaign. Kalau negatif boleh, akan kita positifkan. Saat itu juga kita (deklarasi), keluar berbagai macam meme poster komentar," jelas Ganjar.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Edukasi Masyarakat

Ganjar beberapa waktu lalu menuturkan akan melakukan edukasi kepada publik tentang perbedaan kampanye hitam dan kampanye negatif. Dia meyakinkan kampanye hitam akan tetap terjadi pada putaran pilkada 2018 nantinya dan dia siap mengantisipasinya.

"Saya sih,(yakin) pasti itu akan terjadi," ungkap politikus PDIP itu.

Meski demikian, dia mengingatkan, bila kampanye hitam dilakukan maka persatuan bangsa akan terganggu. Karena itu, menurutnya, siapa pun tak boleh melakukannya.

"Mudah-mudahan mereka yang akan melakukan itu menjadi ingat. Agak mahal yang akan kita bayar kalau kita melakukan tindakan keliru untuk bangsa. Jangan sampai ada pemecah belahan itu. Siapa pun itu, dan kita sendiri enggak boleh," pungkas Ganjar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.