Sukses

Gelar Istigasah, Warga Jakarta Utara Serukan Pilkada Damai

Selain jadi ajang silaturahmi, istigasah kali ini untuk mendoakan agar pemungutan suara Pilkada DKI 2017 putaran kedua berjalan damai.

 

Liputan6.com, Jakarta Ratusan warga yang tinggal di Kelurahan Semper Timur, Jakarta Utara dan sekitarnya menghadiri istigasah kebangsaan di lapangan Semper. Acara yang digagas warga dan Ikatan Pemuda Semper Timur itu dipenuhi warga sejak sore hari.

Pantauan Liputan6.com Minggu sore, warga terus berbondong-bondong mendatangi lokasi istigasah. Mengenakan pakaian serba putih mereka juga mengikutsertakan anak-anak mereka.

Ketua pelaksana Supriadi mengatakan, selain jadi ajang silaturahmi, istigasah kali ini untuk mendoakan agar pemungutan suara Pilkada DKI 2017 putaran kedua berjalan aman, damai, dan bebas kecurangan.

"Ini ajang silaturahmi aja. Kita juga berdoa biar damai, jangan pecah karena Pilkada. Jangan sampai tetangga tidak menegur hanya karena beda pilihan," kata dia Semper, Jakarta Utara, Minggu 16 April 2017.

Pada kesempatan sama, Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Semper Timur Saryono menuturkan, berdoa bersama ini untuk membukakan hati warga agar menjaga Pilkada DKI 2017 berjalan aman.

"Bapak dan ibu silakan gunakan hak suaranya dengan hati nurani, serta memilih pemimpin yang akan menentukan nasib kota Jakarta lima tahun ke depan. Lebih baik berbeda pilihan tapi jangan sampai golput. Kita harus damai," ujar dia.

Saryono berharap warga tetap mengutamakan kerukunan dan persatuan selama Pilkada DKI. Pemungutan suara Pilkada nanti jangan sampai memecah-belah, apalagi menciptakan gesekan yang dapat menimbulkan kerawanan di Jakarta.

"Utamakan musyawarah mufakat dengan menghargai keberagaman, karena dengan bersatu maka kita bisa melawan segala provokasi yang diciptakan orang tidak bertanggung jawab," ujar dia.

Sementara, tokoh Semper Timur KH Muhammad Nur Shofa Tohir selaku penceramah, juga mengimbau kepada warga, khususnya para pemuda, untuk bisa menahan diri dan tidak mudah terprovokasi.

"Banyak pihak yang ingin ambil kesempatan untuk memancing di air keruh agar terjadi keributan atau tindakan anarkis. Kita jaga sama-sama agar itu tidak terjadi," dia mengingatkan.

Tohir menjelaskan Islam selalu mengajarkan untuk menebar kebaikan dan manfaat untuk orang lain, dengan menghargai perbedaan yang ada. Sehingga bila ada umat muslim yang memprovokasi, itu sama saja merusak nilai Islam sendiri.

"Siapapun yang terpilih jangan berbesar atau berkecil hati dan harus bisa merangkul seluruh konstituen ibukota, karena kita semua anak bangsa dan bersaudara. Kita bersujud meminta ampun pada Allah dan memohon kedamaian di Jakarta selama Pilkada ini," Tohir menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini