Sukses

Ahok Paparkan Skema Hunian yang Realistis Bagi Warga Jakarta

Ahok menolak apabila konsep 4 skema hunian miliknya disebut meniru program DP rumah nol rupiah

Liputan6.com, Jakarta Selama ini program kerja Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kerap dinilai meniru program kerja pasangan calon (paslon) cagub cawagub DKI Jakarta lainnya, yaitu Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Terlebih, mengenai pengadaan hunian bagi warga DKI Jakarta yang dilakukan Ahok, dianggap meniru program Anies-Sandi.

Menanggapi hal tersebut, Ahok menolak apabila konsep 4 skema hunian miliknya disebut meniru program DP rumah nol rupiah milik pasangan calon, Anies-Sandi. Menurut Ahok, skema yang dibuatnya ini, sebenarnya sudah ada sebelum program DP 0 rupiah yang dibuat pasangan Anies-Sandi.

“Justru saya bilang, kami sudah duluan jauh sebelum dia (Anies-Sandi) ngomong itu. Kamu baca saja koran, saya tawarin 2,5 persen itu dari tahun-tahun lalu,” ujar Ahok di kawasan Tebet.

Ahok pun lanjut menjelaskan 4 skema hunian yang menjadi program dia dan cawagub pasangannya di Pilgub DKI Jakarta 2017, Djarot Saiful Hidayat. Ahok mengatakan, skema hunian pertama adalah untuk warga dengan penghasilan sesuai upah minimum provinsi (UMP).

“Kalau gaji kamu Rp 3 jutaan atau UMP, kamu terima rumah subsidi kami saja deh. Enggak sewa itu,” ujar Ahok.

Lanjut Ahok, pengadaan rusun subsidi diperuntukan bagi warga dengan berpenghasilan UMP, boleh ditempati mereka seumur hidup. Sedangkan skema hunian kedua adalah untuk warga berpenghasilan Rp 5 juta sampai Rp 7 juta, Ahok mengatakan, penghasilan sebesar itu juga belum cukup untuk membeli rumah di Jakarta.

“Makanya kami sediakan yang harga kos,” ucap Ahok.

Ahok juga mengatakan, pasangan suami-istri yang bekerja, mungkin masih bisa memiliki kesempatan untuk membeli rumah. Jika gaji keduanya mencapai Rp 10 juta hingga Rp 13 juta, kata Ahok, rumah masih bisa terbeli.

Namun, jenis rumah yang tersedia di Jakarta kebanyakan dalam bentuk apartemen. Sementara itu, Ahok mengatakan, apartemen di Jakarta memiliki harga Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar.

“Kecuali kami yang jual. Tanah enggak dihitung, cuma bangunan saja Rp 300 juta,” ujar Ahok.

Skema keempat adalah untuk mereka yang memiliki tanah. Ahok menawarkan untuk membeli tanah mereka untuk dapat dibangun apartemen oleh Pemprov DKI Jakarta. Nantinya, pemilik tanah tersebut boleh memiliki beberapa unit rusun, sesuai dengan proporsi yang diatur oleh pemerintah, yaitu 2,5 kali dari total tanah.

“Misalnya orang tersebut memiliki tanah 100 meter persegi, Pemprov DKI Jakarta akan menggantinya menjadi 250 meter persegi dalam bentuk unit-unit rusun. Nah itu semua mulai kami tawarkan," ujar Ahok.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat adalah pasangan calon nomor urut dua Pilkada DKI Jakarta 2017
    Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat adalah pasangan calon nomor urut dua Pilkada DKI Jakarta 2017

    Ahok Djarot

  • Pilkada DKI 2017 akan berlangsung pada Februari 2017 diikuti tiga calon gubernur Agus Yudhoyono, Anies Baswedan, dan Basuki T. Purnama
    Pilkada DKI 2017 akan berlangsung pada Februari 2017 diikuti tiga calon gubernur Agus Yudhoyono, Anies Baswedan, dan Basuki T. Purnama

    Pilkada DKI 2017

Video Terkini