Sukses

Ahok Ingin Fokus Pada Kesejahteraan Dan Pembangunan Masyarakat

Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menginginkan mencapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menginginkan mencapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat, khususnya jaminan kesehatan. Untuk itu, dirinya mengungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan meluncurkan "Program Emas".

Menurut Ahok, Program tersebut mirip dengan program Millennium Development Goals atau di Indonesia sering disebut sebagai Indonesia Emas. Mantan Bupati Belitung Timur itu mencoba menempatkan seorang dokter untuk mengurusi tiap wilayah berpenduduk lima ribu orang.

"Kita mau luncurkan program emas. Itu sebenarnya seperti Millennium Development Goals, punya target. Makanya kami ingin orang Jakarta dari hamil sampai lansia diurusin. Makanya 1 dokter mengurusi 5.000 warga, ini khusus di daerah padat ya," ucap Ahok.

Ahok mengatakan, saat ini Program emas yang diperuntukan guna menjamin kesehatan warga Jakarta itu, masih dalam tahap uji coba. Uji coba Program ini sendiri dilakukan sejak tahun lalu. Nantinya, dari uji coba tersebut, Ahok akan melakukan evaluasi dengan melihat kesulitan yang dihadapi sebelum meluncurkan program emas.

"Nah ini kan uji coba. Selama tahun lalu, terutama tahun inilah, kita akan evaluasi. Saya juga lihat kesulitan di lapangan itu apa.
Misalnya kita mulai temukan, dia mau survei dulu apa cari orang sakit dulu. Sakit sudah nggak bayar, tapi datang ke rumah sakit kan masih bayar. Ke depan, ini pencegahan, preventif, promotif. Kalau itu bisa dilakukan, biaya juga hemat dan produktivitas naik," papar Ahok.

Dengan adanya Program Emas ini, akan melengkapi program Ahok sebelumnya yang juga sangat memperhatikan kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat warga DKI Jakarta. Seperti diketahui, Ahok juga akan segera meluncurkan Kartu Jakarta Lansia (KJL). Ia menargetkan dari program KJL dapat menyalurkan anggaran Rp 600 ribu per bulan untuk para lansia yang membutuhkan.

“Saya kira kalau untuk orang tua sehari punya 20 ribu kan lumayan. Rp 600.000 kan lumayan per bulan, iya dan yang anak cucunya ga mampu pelihara dia,” ucap Ahok.

Selain mengadakan program yang bertujuan mensejahterakan masyarakat, tak lupa Ahok juga memikirkan agar dana bantuan yang ada pada program KJL yang diusungnya, dapat langsung diterima oleh para kaum lansia kurang mampu yang membutuhkan. Ahok tak ingin dana tersebut disalahgunakan oleh pihak tertentu.

Untuk membuat program tersebut dapat berjalan lancar dan efektif, Ahok tidak mengharapkan KJL dapat ditarik secara tunai. Pasalnya, bantuan program kartu ini rentan disalahgunakan jika bisa ditarik tunai. Ahok pun mengaku telah memegang data Lansia di Jakarta puluhan ribu banyaknya, sesuai kategori penghasilan.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini