Sukses

Djarot Kini Dikawal Lebih Ketat karena Insiden At Tin?

Polisi menyatakan semua pasangan calon harus mendapat pengawalan, termasuk Cawagub DKI Djarot.

Liputan6.com, Jakarta Ada pemandangan berbeda saat blusukan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Tomang Tinggi dan Palmerah, Jakarta Barat, Senin kemarin. Pengamanan lebih ketat jika dibandingkan sebelumnya.

Namun, Djarot membantah jika pengamanan tersebut  terkait kejadian di Masjid At Tin, Jakarta Timur pada Sabtu, 11 Maret lalu. Kala itu, Djarot diusir massa saat menghadiri peringatan Supersemar dan haul Soeharto.

"Enggak. Jangan kan begitu, saya ke At Tin aja masuk ke sana cuma dikawal dua orang, enggak masalah," ujar Djarot usai blusukan di Palmerah, Jakarta Barat, Senin 13 Maret 2017.

Menurut Djarot, semua orang, khususnya warga Jakarta, adalah saudara. Karena itu, bagi dia, tidak ada masalah dan kekhawatiran sedikit pun.

"Jadi saya pribadi begini, saya tidak perlu dikawal ketat, biarkan aja enggak apa. Karena protap (prosedur tetap) sudah seperti itu ya silakan, tetapi enggak usah terlalu ketat. Tapi saya pikir normal kok," Djarot menandaskan.

Sementara, Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Kelana Jaya mengatakan, polisi yang mengawal Djarot berasal dari jajarannya. Namun, dia enggan menyebut berapa jumlah personel yang mengawal.

"Jumlahnya cukuplah untuk mengamankan beliau (Djarot). Puluhan polisi supaya aman," tutur dia.

Kelana menambahkan, pengawalan kepolisian tak hanya bagi Djarot, tapi seluruh pasangan calon pada Pilkada DKI 2017. "Semua kita kawal, kok. Semua paslon kita kawal," dia menandaskan.

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat diadang massa dari berbagai elemen ormas Islam saat hendak menghadiri Haul Presiden kedua RI Soeharto di Masjid At Tin, Jakarta Timur, Sabtu 11 Maret lalu.

Massa yang membuat barikade itu mencegat Djarot saat memasuki Masjid At Tin untuk salat magrib berjemaah. Bahkan, massa menghujat pasangan cagub Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu.

"Usir usir, kafir dilarang masuk," teriak massa di pintu VVIP Masjid At Tin.

Meski diadang, Djarot yang mendapat penjagaan panitia akhirnya berhasil masuk, setelah menunjukkan undangan resmi. Malam itu, acara diisi tausiah dari Ustaz Abdullah Gymnastiar, Ustaz Arifin Ilham, dan pemimpin FPI Rizieq Shihab.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.