Sukses

Alasan Eks Kader Partai Demokrat Dukung Ahok - Djarot

Dukungan ini dia berikan kepada Ahok-Djarot karena selama kepemimpinannya banyak perubahan di Ibu Kota.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman memberikan dukungan kepada calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

Dukungan ini dia berikan kepada Ahok-Djarot karena selama kepemimpinannya banyak perubahan di Ibu Kota.

Hayono mengatakan, perubahan yang terjadi bukan hanya dalam hal infrastruktur saja, tetapi juga manusianya. Karena program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS)‎, kata dia, merupakan bukti bahwa mereka adalah pemimpin yang memikirkan rakyat kelas bawah.

"Terlihat betul perbedaan mencolok, saya menangkap Pak Basuki melayani rakyat biasa. Kalau kita-kita puji Tuhan, kita bisa mengatasi masalah sendiri. KJP dan KJS dibuat kartu serius bukan hanya menghabiskan anggaran saja, bisa sampai rakyat biasa," ujar Haryono dalam pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu 12 Maret 2017.

Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga ini mengungkapkan, Ahok juga dengan tegas menegakkan hukum yang ada.

"Saya cermati, beliau berani menegakkan hukum. Yah saya harus katakan, Basuki dia bicara keras sering kali agak kelewatan, ditujukan pada siapa? bukan rakyat biasa tapi oknum birokrasi yang menyimpang dan melanggar sumpahnya sebagai pegawai negeri," ujarnya.

Hayono mengungkapkan, pada masa pemerintahan Jokowi-Ahok memang ada perubahan stigma bagi pegawai negeri sipil (PNS). Di mana, kata dia, yang awalnya bermalas-malasan melayani, kini sigap dan cepat dalam memberikan pelayanan kepada warga Ibu Kota.

Dia mengaku, perubahan itu merupakan strategi out of the box yang harus dilakukan sebagai pemimpin.

"Selama mampu melayani rakyat biasa. melakukan langkah out of the box, tapi tidak melanggar aturan. Karena banyak gubernur tertib tapi nggak ada kemajuan. Jokowi dan Ahok bisa melakukan hal out of the box. Sayangnya kekuasaan menjadi sesuatu yang diperebutkan. Kalau niat baik kita syukuri, banyak yang mendapatkan kekuasaan melakukan kegiatan yang menyimpang," tandas Hayono.

Hayono sendiri resmi mundur dari Partai Demokrat sejak Pilkada DKI putaran pertama. Dia mundur karena pilihannya mendukung Ahok - Djarot tak sejalan dengan Partai Demokrat.

Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu mengusung putranya sendiri Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Pilkada DKI 2017 akan berlangsung pada Februari 2017 diikuti tiga calon gubernur Agus Yudhoyono, Anies Baswedan, dan Basuki T. Purnama
    Pilkada DKI 2017 akan berlangsung pada Februari 2017 diikuti tiga calon gubernur Agus Yudhoyono, Anies Baswedan, dan Basuki T. Purnama

    Pilkada DKI 2017

  • Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
    Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta

    Ahok

  • Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat adalah pasangan calon nomor urut dua Pilkada DKI Jakarta 2017
    Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat adalah pasangan calon nomor urut dua Pilkada DKI Jakarta 2017

    Ahok Djarot