Sukses

Dianggap Tidak Netral di Pilkada DKI 2017, Begini Reaksi KPUD

Sumarno menjelaskan pihaknya selalu mengevaluasi terhadap tahapan-tahapan Pilkada DKI 2017.

Liputan6.com, Jakarta Pilkada DKI 2017 putaran kedua telah memasuki masa kampanye. Namun, muncul tudingan tidak netral pihak penyelenggara, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Menanggapi isu tersebut, Ketua KPU DKI Sumarno mengatakan bahwa pihaknya selalu memegang tiga hal. Yakni integritas, profesionalitas dan netralitas.

"Integritas, profesionalitas dan netralitas. Ini di jajaran tingkat provinsi/kota selalu ditanamkan, kalau ada yang tidak netral dan integritas ya diganti," dia menegaskan di Balai Kota Jakarta, Rabu (8/3/2017).

Sumarno menjelaskan, pihaknya selalu mengevaluasi terhadap tahapan-tahapan pilkada, seperti penyempurnaan data pemilih yang akan terus difasilitasi.

"Kita sedang ‎meng-input data pemilih dalam DPT (daftar pemilih tetap), pemilih tambahan (DPTb) untuk di (Pilkada DKI) putaran kedua. Kita ingin pastikan bahwa seluruh warga harus terfasilitasi hak pilihnya," Sumarno menandaskan.

Sebelumnya, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok - Djarot) walk out atau meninggalkan rapat pleno rekapitulasi suara hasil Pilkada DKI 2017 putaran pertama pada Sabtu 4 Maret 2017.

Alasan pasangan Ahok - Djarot walk out lantaran KPU DKI dinilai tidak netral, karena tidak menjalankan pleno sesuai jadwal yang ditetapkan pukul 19.00 WIB, dan makan malam bersama pasangan Anies - Sandi. Sedangkan, pasangan Ahok - Djarot sudah berada di lokasi pleno, yakni Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

"Mohon maaf, ini kita melihat ada ketidakprofesionalan dari penyelenggara (Pilkada DKI). Kami benar-benar menghargai undangan dari KPUD. Kami sudah lengkap, datang jam 7, tapi tadi kami lihat mereka masih makan-makan dan belum dimulai," kata Djarot usai meninggalkan ruang acara.

Sementara, Ketua KPU DKI Sumarno sebelumnya menyatakan ada kesalahpahaman dari pihak Ahok - Djarot. Sebab pihaknya sudah menunggu semua pasangan dan menyiapkan ruang tunggu VIP untuk makan malam. Menurut Sumarno, pihaknya tidak tahu jika Ahok - Djarot sudah tiba di lokasi dan menunggu di ruangan lain.

"Sebenarnya bukan keterlambatan, kita kan menunggu. Kita menunggu supaya paslon itu semua hadir. Ini kan pengantinnya pasangan gubernur ini," ujar Sumarno usai acara.

Sumarno mengatakan, saat dia tiba di ruang pertemuan Flores, lokasi yang ditetapkan untuk acara, dia sempat menanyakan keberadaan pasangan calon Ahok - Djarot dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

"Jadi, tadi saya datang, saya nanya, apakah sudah hadir semua, katanya ternyata belum," kata dia.

Sumarno tak setuju ada tuduhan keterlambatan acara. "Jadi tidak benar tadi dianggap bahwa kita menunggu paslon nomor urut 3 (Anies-Sandi). Nomor urut 3 juga sudah hadir," kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini