Sukses

Ahok ke Sylvi: Jangan Mengklaim sebagai PNS Senior

Menurut Ahok, pascareformasi ada aturan baru mengenai PNS. Satu di antaranya tentang peraturan Keuangan Berbasis Kinerja.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur (cagub) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyayangkan sikap cawagub nomor urut 1 Sylviana Murni yang mengklaim dirinya sebagai PNS senior. Padahal menurut dia, kebanyakan PNS yang menganggap dirinya senior kerapkali tidak menguasai birokrasi di pemerintahan.

"Makanya saya bilang jangan mengklaim, 'saya pengalaman sudah lama, terus saya menguasai birokrasi', enggak juga," kata Ahok di halaman Masjid Al Huda, Jalan Talang Nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2017).

"Tidak semua PNS yang senior itu mau belajar lagi," ucap dia.

Menurut Ahok, pascareformasi ada aturan baru mengenai PNS. Satu di antaranya tentang peraturan Keuangan Berbasis Kinerja.

"Nah, saya kenapa tahu? Waktu saya di DPRD di Belitung Timur dulu, saya menyadari banyak PNS yang senior. Tentu tidak semua ya, mereka enggak ngerti sama sekali berbasis kinerja," ucap Ahok.

Dalam debat cagub DKI putaran kedua, Jumat, 27 Januari kemarin, calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai cawagub Sylviana Murni kurang memahami teknis penyusunan anggaran berbasis kinerja.

"Bu Sylviana kurang memahami penyusunan anggaran berbasis kinerja. Birokrat lama memang banyak yang tidak memahami hal ini. Padahal ini sudah digunakan sejak 2001 dan 2006 digunakan nasional," ujar Ahok saat Debat Cagub DKI 2017 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, 27 Januari 2017.

Anggaran berbasis kinerja, menurut Ahok, adalah uang yang ada mengikuti fungsi. Konsep penyusunan anggaran berbasis kinerja yang dimaksud Ahok adalah menentukan kegiatan mana saja yang harus diprioritaskan dan mendapat alokasi anggaran yang besar.

Debat Cagub DKI 2017 putaran kedua mengangkat tema reformasi birokrasi, pelayanan publik, serta pengelolaan tata kota. Debat dipandu dua moderator, yaitu Tina Talisa dan Eko Prasojo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini