Sukses

Seorang pemilik motor lama Bousouzoku saat sedang berhenti di daerah Yamanashi, Jepang , (3/1). Mesikpun motor tahun 1950-an ini ilegal berkendara di Jepang tetapi puluhan pengemudi motor ini tetap melakukan touring. (REUTERS / Thomas Peter)
1/4

Seorang pemilik motor lama Bousouzoku saat sedang berhenti di daerah Yamanashi, Jepang , (3/1). Mesikpun motor tahun 1950-an ini ilegal berkendara di Jepang tetapi puluhan pengemudi motor ini tetap melakukan touring. (REUTERS / Thomas Peter)

Selengkapnya
Seorang pemilik motor lama Bousouzoku saat sedang berhenti di Yamanashi, Jepang , (3/1). Motor ini dilarang karena dianggap bising oleh pihak kepolisian. (REUTERS / Thomas Peter)
1/4

Seorang pemilik motor lama Bousouzoku saat sedang berhenti di Yamanashi, Jepang , (3/1). Motor ini dilarang karena dianggap bising oleh pihak kepolisian. (REUTERS / Thomas Peter)

Selengkapnya
Seorang pemilik motor lama Bousouzoku saat sedang berhenti di daerah Yamanashi, Jepang , (3/1). Mereka sedang melakukan kegiatan touring ke wilayah gunung Fuji. (REUTERS / Thomas Peter)
1/4

Seorang pemilik motor lama Bousouzoku saat sedang berhenti di daerah Yamanashi, Jepang , (3/1). Mereka sedang melakukan kegiatan touring ke wilayah gunung Fuji. (REUTERS / Thomas Peter)

Selengkapnya
Petugas kepolisian saat menilang rombongan touring motor Bousouzoku di daerah Yamanashi, Jepang , (3/1). Mesikpun motor tahun 1950-an ini ilegal berkendara di Jepang tetapi puluhan pengemudi motor ini tetap melakukan touring. (REUTERS / Thomas Peter)
1/4

Petugas kepolisian saat menilang rombongan touring motor Bousouzoku di daerah Yamanashi, Jepang , (3/1). Mesikpun motor tahun 1950-an ini ilegal berkendara di Jepang tetapi puluhan pengemudi motor ini tetap melakukan touring. (REUTERS / Thomas Peter)

Selengkapnya
Seorang pemilik motor lama Bousouzoku saat sedang berhenti di daerah Yamanashi, Jepang , (3/1). Mesikpun motor tahun 1950-an ini ilegal berkendara di Jepang tetapi puluhan pengemudi motor ini tetap melakukan touring. (REUTERS / Thomas Peter)
Seorang pemilik motor lama Bousouzoku saat sedang berhenti di Yamanashi, Jepang , (3/1). Motor ini dilarang karena dianggap bising oleh pihak kepolisian. (REUTERS / Thomas Peter)
Seorang pemilik motor lama Bousouzoku saat sedang berhenti di daerah Yamanashi, Jepang , (3/1). Mereka sedang melakukan kegiatan touring ke wilayah gunung Fuji. (REUTERS / Thomas Peter)
Petugas kepolisian saat menilang rombongan touring motor Bousouzoku di daerah Yamanashi, Jepang , (3/1). Mesikpun motor tahun 1950-an ini ilegal berkendara di Jepang tetapi puluhan pengemudi motor ini tetap melakukan touring. (REUTERS / Thomas Peter)

Melihat Motor Klasik Bousouzoku yang Dianggap Ilegal di Jepang

Seorang pemilik motor lama Bousouzoku saat sedang berhenti di daerah Yamanashi, Jepang , (3/1). Mesikpun motor tahun 1950-an ini ilegal berkendara di Jepang tetapi puluhan pengemudi motor ini tetap melakukan touring. (REUTERS / Thomas Peter)
Photographer:
Satria Yudha

Foto Terkini

Mengunjungi kota kelahirannya di Surakarta, Diah Permatasari pun menceritakan tentang masa kecilnya yang bersekolah dasar di SD Muhamadiyah 1 dan SMP 10 yang dekat dengan Pura Mangkunegaran. Kala masih sekolah, Diah berangkat dengan sepeda ontel hingga sepeda motor. (Liputan6.com/IG/@dps_diahpermatasari)4
Hot
Pulang ke Kota Kelahiran, ini Potret Diah Permatasari di Pura Mangkunegaran
Setelah menikmati momen liburan di Eropa bersama sahabat, Diah Permatasari beberapa waktu belakangan ini terlihat berada di kota kelahirannya, Surakarta. Dalam momen tersebut, pemain film Si Manis Jembatan Ancol ini pun turut mengunjungi ibundanya yang tinggal di Solo. Selain itu ia pun sempat mengunjungi Pura Mangkunegaran yang dekat dengan sekolahnya waktu kecil.
Sejumlah aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan melakukan Aksi Kamisan di sebrang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (16/5/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)8
News
Aksi Kamisan ke-815 Rawat Ingatan Tragedi Mei 1998
Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan melakukan Aksi Kamisan di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Aksi Kamisan ke-815 sekaligus memperingati 26 Tahun tragedi kerusuhanyang terjadi pada 13-15 Mei 1998. Kerusuhan massa yang terjadi pada Mei 1998 menelan ribuan korban jiwa. Hingga kini, kontroversi dan ketidakjelasan masih menyelimuti penyebab serta pelaku peristiwa Mei 1998.
Ratusan warga menangkap ikan dengan tangan tangan kosong saat kegiatan Ngubek Empang di Jalan Abdul Ghani Raya, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong. Depok, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)6
Gaya Hidup
Menjaga Tradisi Ngubek Empang di Depok
Ratusan warga menangkap ikan dengan tangan tangan kosong saat kegiatan Ngubek Empang di Jalan Abdul Ghani Raya, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong. Depok, Jawa Barat. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggelar kegiatan tradisi Ngubek Empang dengan menebarkan enam kuintal ikan. Tradisi Ngubek Empang menjadi kebiasaan bagi orang tua zaman dahulu di Kota Depok dan merupakan rangkaian kegiatan Lebaran Depok 2024.
Berfoto bersama, Harleyava Princy dan Risma Nilawati juga Naura Ayu dan Nola B3 bak kakak adik. Risma Nilawati cantik dengan gaun satin warna biru dongker, sementara Leya memesona dengan gaun warna krem. Tatanan rambut ibu dan anak ini berbeda, namun tetap pancarkan pesonanya tersendiri. Risma dengan rambut digerai, sementara Leya rambut dicepol dengan juntaian poni di kiri dan kanan. (Liputan6.com/IG/@neng_risma)4
Hot
Potret Harleyava Princy dan Ibunda di Pernikahan Mahalini, Bak Kakak Adik
Tak hanya kedekatannya dengan Rizwan Fadilah yang disorot di pernikahan Mahalini dan Rizky Febian, kebersamaan Harleyava Princy dan sang bunda juga tak lepas dari perhatian. Anak dan mantan istri Ferry Maryadi ini tampil cantik dengan gaun satin. Saking kompaknya, ibu dan anak ini terlihat bak kakak adik. Paras Risma Nilawati yang awet muda juga membuat keduanya terlihat seumuran.
Terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di Pertamina pada tahun 2011-2014, Galaila Karen Kardinah alias Karen Agustiawan sesaat sebelum menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (16/5/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)5
News
Sidang Lanjutan Karen Agustiawan Hadirkan Saksi Meringankan
Terdakwa dugaan korupsi pengadaan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di Pertamina pada tahun 2011-2014 mantan Dirut Pertamina Galaila Karen Kardinah alias Karen Agustiawan kembali menjalani sidang lanjutan. Sidang lanjutan kali ini menghadirkan dan mendengar keterangan saksi yang meringankan terdakwa. Salah satu saksi yang dihadirkan adalah Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) sesaat sebelum memberikan keterangan pada sidang kasus dugaan korupsi dengan terdakwa Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) periode 2009—2014 Galaila Karen Kardinah alias Karen Agustiawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (16/5/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)6
News
Jusuf Kalla Hadir Jadi Saksi Meringankan Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) hadir sebagai saksi a de charge atau saksi yang meringankan pada sidang kasus dugaan korupsi dengan terdakwa Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) periode 2009—2014 Galaila Karen Kardinah alias Karen Agustiawan. Jusuf Kalla memberikan penjelasan soal pergerakan bisnis di sektor migas antarnegara dalam kasus dugaan korupsi pengadaan LNG. Sebelumnya, pada kasus ini Karen Agustiawan didakwa melakukan pembelian LNG tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved