Sukses

Bus Baru Transjakarta Tak Bisa Asal Gas, Ada Speed Limitnya

Tak bisa disangkal, Transjakarta menjadi armada transportasi massal yang efektif membelah kemacetan di nadi Jakarta. Bus-bus besar dan modern sebagai armada terbarunya pun diklaim lebih baik.

Liputan6.com, Jakarta Tak bisa disangkal, Transjakarta menjadi armada transportasi massal yang efektif membelah kemacetan di nadi Jakarta.  Bus-bus besar dan modern sebagai armada terbarunya pun diklaim lebih baik dari generasi sebelumnya.

Bus-bus yang dipakai berasal dari merek Eropa. Di dalam Bus TransJakarta terdapat pengaturan kecepatan. Dalam hal ini, artinya bus tersebut tidak bisa dikebut atau ugal-ugalan.

"Kalau lihat di bulatan, di situ ada tulisan kecepatan maksimum 50 km/jam," ujar Shadiq Helmi, Business Process & Development PT Transjakarta lalu mengarahkan jarinya ke penanda (dalam kaca samping) yang ada di bus soal batas kecepatan yang ditetapkan.

Informasi dan aturan ini bukan berarti bus tidak bertenaga. Hanya saja, bus memang sudah diatur supaya tidak bisa lari kencang di atas itu, sekalipun gas sudah dibejek dalam. Bus-bus Transjakarta tersebut berasal dari pabrikan Mercedes-Benz dan Scania.

"Unit-unit kami itu sudah diset, kecepatannya maksimum 50 km/jam. (Pedal gas dibejek) tetap enggak bisa. Kalau yang dulu, yang merah itu (buatan Cina) tidak bisa. Jadi bus Transjakarta sekarang sudah modern, Eropa," kata dia.

Bukan cuma itu, bus pun akan dilarang beroperasi jika pintunya tidak bisa ditutup. Alasan ini dimaksudkan demi faktor keselamatan.

"Pintu tidak bisa ditutup juga tidak bisa jalan. Karena faktor-faktor safety itu juga yang kami perhatikan," kata dia lalu menyebut merek-merek Mercy, Scania, Volvo dan MAN dari Jerman untuk merek-merek yang digunakan oleh Transjakarta.

Penulis: Nazarrudin Ray

Sumber: Otosia.com

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Transjakarta Siapkan Bus Mercy Low Entry Terbaik untuk Asian Games

PT Transjakarta akan hadirkan 101 unit bus baru, jenis low entry pada Juni mendatang. Dengan datangnya bus Mercedes Benz itu, maka pada Asian Games mendatang, 300 bus baru siap digunakan para atlet dan tamu mancanegara.

Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, kelebihan bus-bus low entry adalah badan bus 100 persen terbuat dari alumunium. Dengan demikian, maka bus lebih ringan, hemat bahan bakar hingga mengurangi polusi udara.

 

Bus alumunium itu dirancang khusus oleh Karoseri Gemilang Nusantara, Kudus, Jawa Tengah. "Kita enggak bisa sembarangan pilih karoseri, bus-bus ini kualitas terbaik," kata Budi di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (14/2/2018).

Menurut Budi, bus low entry adalah ciri kota-kota besar dunia. Kelebihan bus Transjakarta seharga Rp 2,1 miliar itu, selain menampung lebih banyak penumpang, yakni 73 bus Merci itu juga dilengkapi lantai antiair dari Prancis, pintu lebih lebar, televisi layar datar, CCTV hingga space untuk kursi roda.

"Ini bus nonkoridor. Kami sudah seharusnya memberikan bus terbaik, orang ke luar negeri lihat bus bagus, di sini enggak jauh beda. Ini bisa menaikkan martabat bangsa Indonesia," kata Budi.

Budi menyebut, bus-bus baru Transjakarta ini akan menjadi andalan transportasi Asian Games 2018. Ia memastikan Transjakarta siap menyambut perhelatan akbar itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Transjakarta adalah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Ja

    Transjakarta

  • Otosia.com