Sukses

4 ‘PR’ Polisi Menjelang Mudik Lebaran 2018

Kepala Korp Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Royke Lumowa, beberapa waktu lalu terjun langsung melakukan pengecekan jalur terkait pengamanan mudik lebaran 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Korp Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Royke Lumowa, beberapa waktu lalu terjun langsung melakukan pengecekan jalur terkait pengamanan mudik lebaran 2018.

Dengan menunggangi BMW R1200GS, Kakorlantas sempat melalui pemantauan di jalur tol Cipali yang masih terus dikejar dalam hal memberikan kenyamanan, keamanan dan keselamatan para pemudik nanti.

Dari perjalanan kali ini, seperti di akun Instagram @divisihumaspolri, mantan Kapolda Papua Barat tersebut rupanya mempunyai pekerjaan rumah untuk segera dipersiapkan untuk menghadapi arus mudik maupun arus balik 2018.

Adapun keempat pekerjaan rumah yang harus dipersiapkan antara lain:

1. Terjadinya penumpukan kendaraan yang akan memadati tol Cipali

2. Polri akan menyiapkan personel untuk berjaga di setiap rest area yang menimbulkan kemacetan

3. Kakorlantas Polri mengimbau pemerintah untuk melebarkan rest area agar memiliki daya tampung yang lebih besar

4. Kakorlantas Polri mengimbau Pertamina untuk membuka semua pompa bensin di SBPU yang ada di rest area

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Polisi: Kalau Sayang, Jangan Bonceng Anak di Jok Depan

Bagi Anda yang kerap membonceng anak kecil di sepeda motor, sebaiknya perhatikan keselamatan anak dan juga diri Anda sebagai pengendara. Tanpa disadari, ternyata membonceng anak di bagian jok depan merupakan hal yang membahayakan.

Kepala Urusan Produk Pendidikan Masyarakat Korlantas Mabes Polri, AKP Mangku Anom, mengatakan ada berbagai faktor keamanan dan keselamatan berkaitan dengan cara berkendara di antaranya dilihat dari penggunaan helm, kecepatan berkendara, dan penempatan anak dengan aman di kendaraan.

"Pada prinsipnya roda dua bukan untuk orang yang banyak dan bukan untuk jarak yang jauh. Sangat salah taruh anak di depan. Kalau dilihat faktor kesehatan saja sudah bahaya dan keselamatan juga bahaya, hampir kebanyakan dari kendaraan yang celaka saat berbonceng, justru lebih banyak selamat kan pengemudi," jelas Anom saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (15/3/2018).

Karena itu, ia mengimbau kepada para orang tua agar tidak membahayakan anak dengan memboncengnya di jok depan.

"Bagaimana orang tua bisa menjamin dia selamat kalau orang tuanya saja menempatkan anak di posisi yang sangat tidak aman," ujarnya.

"Saya imbau kepada orang tua, sayangi keluarga Anda, sayangi anak Anda, banyak cara yang jauh lebih baik untuk bonceng anak Anda dalam berkendara," tutup dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.