Sukses

Ternyata, Suzuki APV Buatan Indonesia Tidak Lagi Diekspor ke Australia

Suzuki Indonesia ternyata sudah tidak lagi melakukan ekspor untuk salah satu model andalannya, APV ke Australia. Kenapa?

Liputan6.com, Jakarta - Pencapaian ekspor PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tahun lalu memang cukup positif. Sepanjang 2017, pabrikan berlambang huruf S ini berhasil tumbuh 44 persen, dari 44.125 unit pada 2016 menjadi 63.568 unit.

Namun, dari hasil positif ekspor tersebut, ternyata Suzuki Indonesia sudah tidak lagi mengirim APV ke Australia. Padahal, model ini salah satu senjata andalan pabrikan berlambang huruf S ini di pasar ekspor.

Dijelaskan Donny Saputra, 4W Direktur Marketing PT SIS, berhentinya ekspor APV ke Australia, tidak hanya soal regulasi yang diterapkan di Negeri Kangguru tersebut.

"Pertama, November 2017 ada regulasi baru di Australia. Kedua, kita terakhir kirim September 2016. Sebenarnya, ini kaitannya tidak hanya regulasi, tapi juga strategi keseluruhan dari Suzuki Australia," ujar Donny saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Lanjut Donny, harapannya Suzuki bisa melakukan ekspor model lain, selain APV. Pasalnya, pasar Australia saat ini memang cukup potensial,  setelah banyak pabrikan otomotif yang tutup.

"Bukan ditahan berapa lama, kita juga belum tahu sampai berapa lama. Kita masih studi pasar yang potensial. Untuk ekspor ke Australia itu, sekitar 300-an unit APV pikap," tegasnya.

Untuk diketahui, terkait peraturan baru di Australia memang mengatur kendaraan komersial ringan. Jadi, model light commercial vehicle (LCV) yang dijual di Australia, harus memiliki fitur keselamatan Electronic Stability Control (ESC).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Catatan Ekspor

Sementara itu, untuk ekspor Suzuki naik 44 persen, menjadi 63.568 unit dari 44.125 unit. Ekspor Suzuki CBU naik menjadi 28.504 unit naik 24,6 persen dibanding 2016 yang hanya 22.861 unit.

Sedangkan ekspor CKD naik 65 persen, dari 21.264 unit pada 2016 menjadi 35.064 unit sepanjang tahun lalu.

Suzuki APV menjadi model terbanyak, yaitu 16.308 unit, Ertiga 12.196 unit. Untuk nilai ekspor, tercatat sebesar Rp 5,2 triliun, dan menjadi raihan tertinggi dalam enam tahun terakhir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.