Sukses

Mobil Berwarna Hitam Bisa Hilang Misterius di Turkmenistan

Karena percaya takhayul, negara ini melarang penggunaan mobil berwarna hitam.

Liputan6.com, Ashgabat - Ada-ada saja aturan yang berlaku di Turkmenistan, Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov melarang mobil berwarna hitam masuk ke wilayahnya. Negara ini sebenarnya sudah melarang mobil hitam sejak 2015, namun itu hanya berlaku untuk mobil impor. Tahun ini, Turkmenistan menjadi negara pertama yang menerapkan larangan mobil hitam, termasuk bagi seluruh warganya yang memiliki mobil berwarna hitam.

Berdimukhamedov diketahui telah melarang semua mobil hitam dari ibu kota negara Ashgabat. Dilansir Carscoops, beberapa pemilik mobil hitam kaget setelah mengetahui mobil mereka hilang. Belakangan, diketahui mobilnya sudah ditarik polisi akibat adanya aturan tersebut.

Untuk mengembalikan mobil mereka, mereka harus menandatangani dokumen yang menyetujui untuk mengecat ulang kendaraan mereka dengan warna yang lebih terang. Jika mengecat dengan warna putih akan lebih baik karena putih adalah warna favorit presiden mereka.

Sementara itu, biaya untuk layanan pengecatan mobil malah menjadi lebih mahal berlipat ganda, dari $500 menjadi $1.000 di bengkel mobil atau setara dari Rp 6 jutaan menjadi Rp 13 jutaan.

Masih belum diketahui penyebab dikeluarkannya regulasi tersebut karena belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Turkmenistan. Namun, Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov diketahui amat percaya takhayul, sehingga hal ini diduga sebagai dasar kebijakan. Bahkan untuk kaca jendela mobil yang berwarna, Turkmenistan sudah melarang sejak 2014.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tukang Sayur Keliling Terancam Punah, Ini Sebabnya

 Tak dapat dipungkiri bisnis online kini sedang  menjadi tren di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Hanya saja, masih jarang orang percaya orang belanja online untuk membeli buah dan sayuran segar, karena tidak bisa memilih.

Padahal, dengan belanja online konsumen merasa dapat menghemat pengeluaran, dibanding harus pergi langsung ke swalayan atau toko.

 

Nah, ternyata kali ini sebuah perusahaan berbasis di Santa Clara, California, Amerika Serikat baru-baru ini memperkenalkan sebuah kendaraan self-driving atau nirsopir yang cukup unik, yang disebut Robomarts.

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Seperti dilansir situs robomarts.com, untuk membeli buah dan sayuran di masa depan, konsumen cukup menekan sebuah tombol di sebuah aplikasi online, dan meminta Robomart  terdekat untuk datang.

Setelah sesampainya di depan rumah, konsumen bisa langsung mengambil barang dan membayarnya.

Keberadaan Robomart ini telah dilakukan survei kepada wanita berusia 26-44 tahun di Amerika Serikat, di mana hasilnya lebih dari 85 persen membeli buah-buahan dan sayuran tidak secara online.

Benar saja alasannya selain harga jadi lebih mahal karena menggunakan jasa pengiriman, konsumen juga tidak bisa memilih. Dengan Robomart, sebanyak 65 persen konsumen akan melakukan pemesanan lebih dari sekali dalam seminggu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.