Sukses

Sasaran Wuling Berikutnya, Armada Taksi

Marketing Director PT SGMW Motors Indonesia Jason Ding mengatakan, beberapa perusahaan jasa transportasi telah melakukan pendekatan.

Liputan6.com, Bali - Mobil low multi purpose vehicle (MPV) tak lagi hanya digunakan sebagai mobil penumpang pribadi. Sebaliknya, segmen mobil tersebut kini beralih untuk digunakan armada taksi.

Hal ini pula telah dilakukan Honda Mobilio dan Toyota Avanza Transmover. Dengan spesifikasi yang lebih rendah, mobil keluarga tersebut kini banyak digunakan sebagai jasa angkutan transportasi.

Namun begitu, ternyata bukan hanya Honda dan Toyota saja yang dilirik para pelaku usaha jasa angkutan transportasi, tetapi juga dialami PT SGMW Motors Indonesia (Wuling Indonesia).

Marketing Director PT SGMW Motors Indonesia, Jason Ding mengatakan, beberapa perusahaan jasa transportasi telah melakukan pendekatan.

“Namun belum memiliki kesepakatan. Mereka kebanyakan meminta fitur ini-itu,” ungkap Jason saat ditemui di kawasan Ubud, Bali, Rabu (10/11/2017). 

Kata Jason, untuk mengurangi atau menambahkan fitur, pihaknya harus terlebih dahulu melakukan negosiasi dan evaluasi secara internal. Sebab, lanjut dia, untuk penjualan fleet dipastikan banyak mengalami permintaan tertentu.

Tentu saja, jika Wuling ingin masuk menjadi armada taksi, maka model yang akan digunakan adalah Wuling Confero. Namun beberapa spek dan fitur ada yang diubah menjadi di bawah standar.

Seperti halnya Toyota Avanza dan Transmover. Kendaraan yang digunakan untuk taksi mengalami beberapa penurunan spesifikasi, di antaranya:

Seperti pada eksterior, perubahan terdapat pada bagian radiator gril dan spion dibuat dengan warna material (warna dasar). Hal ini agar lebih murah jika dilakukan pengecatan ulang karena terserempet.

Khusus spion pengaturannya dilakukan dengan cara manual. Karena jika menggunakan perangkat elektrik maka hal itu akan riskan rusak.

Ubahan lainnya juga terjadi pada pelek menggunakan kaleng. Serta tambahan emblem Transmover di bagian belakang. 

Bagian dasboar tidak dilengkapi headunit, namun disediakan dua speaker. Lalu ada juga door trim dengan bahan board, tidak menggunakan pelapis kain.

Belum sampai di situ perbedaan lainnya yakni pada lapisan kursi dikombinasi antara fabric dan vinyl. Sementara quarter trim dengan lapisan material body. Lalu, transmisi hanya tersedia manual, dengan lima percepatan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Murah, Toyota Transmover Tidak Menarik buat Taksi Online?

Tahun lalu, PT Toyota Astra Motor (TAM) resmi menghadirkan Toyota Transmover sebagai model untuk mengakomodasi para pengendara taksi online.

Namun, mobil yang dibanderol Rp 143 juta (on the road Jakarta) ini nyatanya tidak terlalu menarik pengusaha atau sopir taksi online.

Bahkan, dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), Toyota Avanza Transmover ini hanya terjual 26 unit pada Mei 2017.

"Kita pada prinsipnya melayani penjualan dengan orientasi niaga, seperti Transmover. Tetapi kita juga menyadari saat ini pembelian publik transportasi atau komersil terbatas. Untuk private online, cenderung beli yang umum, Toyota Avanza tipe G atau E," jelas Martogi Siahaan, Marketing Officer Auto2000, saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Lanjut Martogi, untuk varian seperti Toyota Transmover ini memang masih ada segmennya, meskipun  memang tidak besar. Pasalnya, sektor bisnis MPV seperti taksi online, banyak berkembang di tahun lalu.

"Kami melihatnya tetap masih ada celah, meskipun sekarang lebih banyak pembelian untuk tipe G dan E. Karena kebanyakan, konsumen yang mengambil mobil itu selalu tipe tengah, kemudian tipe paling murah," kata dia.

Sementara itu, penjualan Toyota Transmover tahun ini bisa dibilang tidak cukup menyenangkan. Selama Januari hingga Mei, Toyota hanya menjual 82 unit, dengan rincian Januari jual enam unit, Februari & Maret 14 unit, April 22 unit, serta Mei 26 unit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.