Sukses

Saat Cuci Mobil, Pelek Tak Perlu Disikat

Salah satu alat yang tidak boleh dipakai saat mencuci mobil adalah sikat ijuk, walau terbuat dari bahan alami.

Liputan6.com, Jakarta - Cuci mobil menjadi kegiatan yang wajib dilakukan agar mobil tetap kinclong dan sedap dipandang. Terlebih seperti kondisi saat ini, di mana hujan akan menyebabkan mobil cepat kotor.

Hanya saja, ada beberapa hal yang tak perlu dilakukan saat mencuci mobil, yaitu menyikat.

Menurut Service Manager Dealer Toyota Auto2000 Cabang Tebet, I Wayan Werta Yoga salah satu cara mencuci yang kerap salah dilakukan banyak orang adalah menyikat bagian pelek.

“Tak perlu disikat, apalagi pelek alloy. Karena itu bisa buat luka, cacat atau tergores,” ucap Wayan kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Kata Wayan, untuk mencuci pelek ada baiknya hanya dengan cara mengelap menggunakan kain majun yang sudah dilumuri sabun atau detergen.

 

Wayan juga mengatakan, jika ingin menyikat beberapa bagian mobil, sebaiknya menggunakan sikat dengan bahan plastik.

“Karena ada sikat yang tidak standarnya, yaitu sikat ijuk. Sikat ini kan dari alam tidak standar, karena bentuknya ada yang tebal dan tipis. Apalagi sikat kawat, itu bisa buat lecet-lecet,” tuturnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Untung Rugi Cuci Kolong Mobil

Bagi sebagian orang, saat mencuci mobil kolong mobil menjadi bagian tak boleh terlewatkan . Sebab dengan membersihkan bagian kolong, hal itu dipercaya menjadi bagian dari perawatan mobil.

Menurut Service Manager Dealer Toyota Auto2000 Cabang Tebet, I Wayan Werta Yoga, mencuci mobil pada bagian kolong merupakan bagian dari ‘rasa’ dan kebiasaan para pemilik agar tetap kinclong meski saat di jalan tak pernah terlihat.

Selain itu, lanjut Wayan, membersihkan bagian kolong dipercaya dapat mencegah timbulnya bunga karat pada mobil.

“Tapi mobil baru sekarang ini sebetulnya sudah semua pakai anti karat, artinya sudah lebih kepada perawatan. Kalau sudah anti karat mestinya dalam kurun waktu 5 tahun tidak akan berkarat,” ungkap Wayan saat ditemui Liputan6.com, di bengkel Auto2000 Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (26/9).

Wayan juga menuturkan, menggunakan air bertekanan tinggi memang akan mudah membersihkan kotoran seperti tanah, debu atau lumpur.

Namun demikian, menyemprot bagian kolong mobil dengan air bertekanan tinggi juga dapat membuat lapisan anti karat terkelupas.

“Makanya anti karat harus dicek lagi, takutnya ada yang terkelupas, makanya itu harus ditambah anti karat lagi. Kalau mau disemprot tekanannya yang cukup saja dan dilakukan jangan terlalu sering,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.