Sukses

Mau Offroad? Kenali Karakteristik Mobil Dulu

Off road merupakan salah satu kegiatan otomotif yang menyenangkan sekaligus menantang.

Liputan6.com, Sentul - Off road merupakan salah satu kegiatan otomotif yang menyenangkan sekaligus menantang. Namun, untuk mengendarai mobil di medan off road dibutuhkan keahlian khusus.

"Salah satu hal yang terpenting adalah mengenali karakter mobil yang digunakan," ungkap Robby, instruktur Indonesia Defensive Driving Center sekaligus pereli nasional di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/9/2017).

Misalnya Suzuki Jimny yang kecil, lanjut Robby, meskipun underpowered karena bobot namun rasio power to weight-nya masih cocok untuk digunakan off road.

Menurutnya, hal yang terpenting dari off road adalah keseimbangan antara tenaga yang dimiliki dan juga bobot mobil secara keseluruhan.

"Percuma kalau mobil tenaga besar tapi slip terus, yang penting mobil dapat melahap rintangan dengan pelan namun pasti," sambungnya.

Adapun hal lain yang memengaruhi karakteristik berkendara salah satunya adalah jenis transmisi yang digunakan.

Pada transmisi manual, penyaluran torsi dari mesin akan terasa direct. Pengemudi memiliki kebebasan untuk mengatur proses penghantaran tenaga melalui pedal kopling.

Sedangkan pada transmisi otomatis, penghantaran tenaga dari mesin ke roda tidak se-direct transmisi manual, namun di saat tertentu torsinya akan tiba-tiba meluap.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Mobil Off Road Bertenaga Listrik

Baru-baru ini mobil elektrik all-wheel drive dengan kemampuan off road diperkenalkan oleh Bollinger dengan B1-nya. Bollinger B1 diperkenalkan pada ajang Classic Car Club di Manhattan.

Dari segi desain, mobil ini mengingatkan pada mobil off road legendaris asal Inggris, yaitu Land Rover Defender. Terlihat dengan jelas, mobil yang diciptakan oleh perusahaan startup tersebut terinspirasi dari Defender, namun terdapat beberapa perubahan kecil pada desain agar tidak melanggar hak cipta.

Dilansir Carscoops, Bollinger akan tersedia dengan pilihan baterai 60 kWh atau 100 kWh, jarak tempuh dijanjikan berkisar 192 km hingga 320 km. Motor elektrik yang diadopsi diklaim memiliki tenaga 360 Tk dan torsi puncak 640 Nm. Kemampuan akselerasi 0-100 km/jam 4,5 detik, dan kecepatan puncak miliknya adalah 204 km/jam.

B1 memiliki bobot 1.769 kg, dengan kemampuan towing hingga 2.767 kg. Lama pengisian untuk baterai 60 kWh membutuhkan waktu 7 jam atau 45 menit jika menggunakan fast charger. Sedangkan baterai 100 kWh membutuhkan waktu 12 jam, atau 75 menit menggunakan fast charger.

Pengiriman pertama direncanakan pada Februari 2019 mendatang. Tapi saat ini Bollinger masih mencari pabrikan pihak ketiga, yang akan memproduksi mobil ini nantinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.