Sukses

Sembarangan Pasang Aksesori Bisa Picu Kebakaran Mobil, Benarkah?

Kasus kebakaran mobil saat berjalan, atau terparkir dengan kondisi mesin mati disebabkan oleh banyak faktor.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus kebakaran mobil saat berjalan, atau terparkir dengan kondisi mesin mati disebabkan oleh banyak faktor. Namun, kasus yang paling banyak terjadi karena faktor elektrikal dan kecerobohan pemilik.

Dijelaskan Rocky Yonathan, KA Bengkel Auto2000 Kebayoran Lama, faktor elektrikal yang bisa menyebabkan mobil terbakar yaitu pemasangan aksesoris yang tidak benar.

"Biasanya pemasangan audio atau aksesori di mobil, seperti pemasangan amplifier atau sound system lain yang tidak standar. Dalam artian, kapasitas pemasangan kabel atau relay yang tidak sesuai," jelas Rocky saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (4/9/2017).

Lanjut pria ramah ini, dengan pemasangan kabel yang tidak benar, biasanya akan terjadi short atau arus pendek yang bisa disebut korsleting.

"Biasanya juga pemasangan kabel dengan 'nyuntik' dari kabel lain, atau ibaratnya ngambil dari arus lain," tegasnya.

Selain audio, pemasangan lampu tambahan, seperti headlamp atau strobo juga pengaruh. harus diperhatikan kabel, soket, dan instalasinya. Jika ada kabel terkelupas dan menempel di bodi, ini yang menyebabkan korslet," tambahnya.

Selain itu, untuk menghindari korslet ketika pemasangan aksesoris tambahan, gunakan kabel, terminal, dan sekring berkualitas.

"Biasanya, ada juga pemasangan lampu plat nomor. Pemasangannya langsung colok ke kabel rem, dan bisa korsleting dan efeknya bisa merembet semua, termasuk bisa menyebabkan kebakaran mobil," pungkasnya.

Selain itu, tetasan oli dan juga kebocoran BBM juga bisa menyebabkan kebakaran, karena komponen mobil juga memiliki usia pakai, seperti selang bensin.

Selanjutnya

Bicara soal modifikasi yang bisa menjadi pemicu terjadinya kebakaran mobil, modifikator ternama asal Bandung, Andre Mulyadi memiliki pemikiran tersendiri mengenai hal tersebut.

Menurutnya, yang perlu diperhatikan saat memodifikasi bukan mengurangi fungsi mobil, tetapi modifikasi seharusnya menambah setiap fungsi dari mobil itu sendiri.

“Jadi esensi modifikasi itu harusnya tidak mengurangi bagian penting mobil terutama keselamatan,” ungkap Andre kepada Liputan6.com, Senin (4/9/2017).

Andre menyatakan, bisa atau tidak mobil terbakar, bukan semata-mata karena perubahan yang telah dilakukan, tetapi ada bagian modifikasi yang dilakukan tidak tepat.

“Contohnya memasang hal yang berhubungan dengan kelistrikan, tetapi pemasangan modul kelistrikannya terbalik dan lain sebagainya,” jelas Andre.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini