Sukses

Agar Formula 1 Tak Seperti Bisnis Sepak Bola

Penyelenggara Formula 1 bikin aturan yang membatasi dana tim balap.

Liputan6.com, Jakarta - Dunia sepak bola telah menjadi bisnis raksasa. Dalam beberapa tahun terakhir segelintir klub elite bisa mengeluarkan uang sangat banyak untuk dapat pemain bintang. Hal ini menimbulkan banyak kritik karena membuat kompetisi tak lagi sehat.

Hal mirip hampir terjadi di Formula 1. Tim besar seperti Ferrari, menghabiskan sekira 330 juta pound sterling tahun lalu untuk mengembangkan tim dan mobil. Sementara, Force India dan Sauber hanya menghabiskan 90 juta dan 95 juta pound sterling.

Penyelenggara F1 tampaknya tidak ingin kecenderungan ini semakin menjadi. CEO Formula 1, Chase Carey, mewacanakan pembatasan dana dengan memperkenalkan komponen standar untuk mengatasi disparitas pengeluaran yang besar itu.

"Kami tidak ingin membuat mobil-mobil 'bodoh', tapi saya pikir kami bisa membakukan komponennya. Itu akan memungkinkan semua dapat keuntungan dan meningkatkan persaingan," ujar Carey, dikutip dari Autosport.

"Jadi jika kami dapat membawa biaya ke area di mana mereka lebih sebanding satu sama lain, ini dapat meningkatkan persaingan dan akan membuat bisnis jadi lebih baik," sambungnya.

Meski demikian, tidak diketahui komponen apa yang akan distandardisasi. Ia hanya bilang kalau idealnya yang distandarkan adalah "komponen-komponen utama".

Carey mengatakan bahwa sebelum mengungkapkan rencana ini ke publik, dirinya telah mengadakan beberapa pertemuan pendahuluan dengan seluruh tim. "Kami sudah memulai proses itu," tutup Carey. Ia tidak menyebut bagaimana tanggapan tim.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.