Sukses

Mitsubishi dan Mazda Was-Was dengan Kebijakan Trump

Di antara pabrikan Jepang lain, hanya Mazda dan Mitsubishi yang tidak punya pabrik di Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, California - Mazda dan Mitsubishi menghadapi dilema dalam era baru perdagan Amerika Serikat (AS) di bawah komando Donald Trump. Mereka seakan terkucil di antara pabrikan Jepang lain di industri otomotif Negeri Paman Sam itu.

Pasalnya, sebagaimana dilaporkan Automotive News, Selasa (7/2/2017), di antara enam pabrikan Jepang yang berjualan di AS, hanya mereka berdualah yang tidak punya pabrik. Toyota bahkan punya pabrik besar di lebih dari tiga lokasi.

Ini menjadi masalah karena sepanjang kampanye hingga resmi menjadi presiden, Trump selalu menekankan bahwa pabrikan harus merakit kendaraan di dalam negeri. Trump beberapa kali "mengkritik" mereka yang memilih impor dari Meksiko.

Menurut Trump, kebijakan ini penting agar terbuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi orang-orang Amerika. Toyota sendiri telah menyanggupi itu.

Lantas bagaimana nasib Mazda dan Mitsubishi? Akira Marumoto, Executive Vice President Mazda Motor Corp. mengatakan bahwa mereka tidak bisa serta merta membangun pabrik. Mereka masih akan melakukan kajian lebih jauh.

"Kami di Mazda memastikan akan mengumpulkan seluruh informasi, serius menganalisa dampak yang mungkin terjadi pada kami dan industri mobil, serta kami mengawasi dengan cermat berkembangannya," ujar Marumoto, dikutip dari Automotive News.

Mazda sendiri tahun lalu memproduksi sekira 193 ribu mobil di pabrik yang ada di Meksiko. Namun ekspor ke AS hanya sekira 30 persen, yaitu mobil kecil Mazda3.

Begitu pula dengan Mitsubishi. Untuk memenuhi permintaan dari pasar AS, mereka memilih ekspor dari Thailand atau langsung dari Jepang. Mereka mengatakan akan lebih berhati-hati menyikapi perubahan iklim perdagangan di bawah Trump.

"Kebijakan pemerintahan Trump adalah masalah yang sulit," ujar Koji Ikeya, Executive Vice President Mitsubishi Motors Corp. Meski begitu, ia tetap mengaku bahwa pasar AS sangan penting. "Jadi kami akan dengan hati-hati melihat kebijakan dan pesan apa yang akan diformulasikan Presiden Trump," tambah Ikeya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini