Sukses

Yayasan Al Badr Utama Dituding Menipu Jemaah

Puluhan calon jemaah haji ditipu Yayasan Al Badr Utama. Karena tak jadi berangkat ke Tanah Suci, sejumlah calon jemaah pergi ke Jakarta untuk menghilangkan malu.

Liputan6.com, Jakarta: Yayasan Al Badr Utama diadukan kepada Kepolisian Kota Besar Palembang. Soalnya, puluhan calon jemaah haji gagal berangkat ke Tanah Suci kendati sudah menyetorkan dana kepada yayasan itu. Dana yang disetorkan sebesar Rp 26,6 juta per orang. Hal itu diungkapkan Baijuri bin Sisik, seorang calon jemaah, di Palembang, baru-baru ini.

Intinya, Baijuri meminta setoran Ongkos Naik Haji dikembalikan. Dalam laporannya, Baijuri menyatakan bahwa dirinya dan 20 jemaah lainnya telah ditipu oleh Yayasan Al Badr Utama. Sebab, sebelumnya mereka telah dijanjikan berangkat dari Palembang ke Jeddah dan Mekah secara estafet via Batam, Singapura, dan Kairo.

Namun, sesampai di Batam, mereka ternyata hanya makan tidur selama sepuluh hari di dalam hotel. Alhasil, 13 orang di antara mereka kemudian memutuskan pulang ke Palembang. Sedangkan delapan orang lainnya pergi ke Jakarta karena malu. Hingga sekarang, ONH yang mereka bayarkan ternyata tak juga dikembalikan. Kepolisian setempat berjanji akan memproses kasus ini setelah Badrun Djabar, pimpinan Yayasan Al Badr Utama pulang dari Mekah.

Baijuri juga melaporkan yayasan tersebut kepada Dinas Urusan Haji Kantor Wilayah Departemen Agama, Sumatra Selatan. Disebutkan, sesuai Pasal 27 Undang-undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan ibadah haji, yayasan tersebut bisa dicabut izinnya dan juga diancam hukuman penjara maksimal empat tahun serta denda Rp 500 juta.

Sementara itu, kedatangan jemaah di beberapa debarkasi disambut suka cita para keluarganya. Terlihat sekali mereka ingin mendapat berkah dari para jemaah yang baru tiba di Tanah Air. Untuk itu, para penjemput rela menunggu berjam-jam agar dapat bertemu dengan jemaah.

Di Bandar Udara Sukarno-Hatta, Selasa kemarin, ratusan penjemput tampak histeris ketika pesawat yang membawa jemaah kelompok terbang 21 asal Jawa Barat mendarat. Menurut seorang penjemput wanita dari Karawang, ia rela menunggu dari pukul 11.00 WIB meskipun baru bertemu jemaah pada pukul 15.00 WIB. Wanita ini mengaku berangkat dari Karawang sekitar pukul 07.00 WIB.(HFS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.