Saren Jawa, Kampung Islam Bernuansa Bali

Liputan6.com, Karangasem: Bali yang selama ini dikenal mayoritas warganya beragama Hindu, ternyata memiliki sebuah kampung bernuansa Islam dan Jawa. Kampung itu bernama Saren Jawa. Kampung yang telah ada sejak abad XV berada di Desa Budakeling, Kabupaten Karangasem. Sepintas, suasana kampung itu tidak jauh berbeda dengan kampung lain di Karangasem. Namun perbedaan baru akan tampak setelah masuk dan berbaur dengan warga setempat. Soalnya, warga di kampung itu secara fisik lebih menyerupai orang Jawa daripada orang Bali.

Selain dari postur tubuh, adat istiadat di kampung Saren Jawa juga terasa bernuansa Jawa yang bercampur aroma Bali. Berdasarkan pemantauan SCTV, baru-baru ini, nuansa Islam memang terlihat kental mewarnai kampung ini. Warga juga sering terlihat beraktivitas di seputar masjid. Selain itu, nama-nama warga mencerminkan campuran budaya Islam-Jawa dan Bali, seperti Made Ahmad, Wayan Rifai, atau Komang Huzaifah.

Keberadaan Kampung Saren Jawa bermula dari kedatangan seorang putri dan sejumlah punggawa Kerajaan Demak pada abad XV. Kedatangan mereka adalah untuk memenuhi pinangan putra mahkota raja Klungkung. Karena suatu dan lain hal, pernikahan batal dilaksanakan. Sang putri kemudian kembali ke Demak. Sementara beberapa punggawa memilih menetap di Pulau Dewata. Nah, dari sinilah kemudian muncul cikal bakal Kampung Saren Jawa.

Meski kampung ini merupakan campuran budaya Jawa dan Bali, uniknya sebagian besar warga setempat tidak bisa berbahasa Jawa. Sehari-hari mereka berkomunikasi dengan bahasa Bali. Sementara setiap Lebaran banyak peziarah yang berasal dari Jawa mengunjungi tempat ini.(JUM/Aries Wicaksono dan Putu Setiawan)