Sukses

Banjir Jakarta, Jokowi: Mau Ditembak, Dipolitisir, Ndak Apa-apa

Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengaku tak gusar saat banjir di Jakarta dipolitisasi untuk menghantam dirinya terkait Pilpres 2014.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tak gusar saat bencana banjir dipolitisasi untuk menghantam dirinya terkait Pilpres 2014. Gubernur yang karib disapa Jokowi ini mengaku fokus mengatasi banjir daripada dipusingkan mengenai hal itu.

"Ya nggak apa-apa mau dipolitisir. Mau ditembak, mau diapain ya ndak apa-apa," ujar pria yang akrab disapa Jokowi itu di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (13/1/2014).

Menurut Jokowi, persoalan banjir di Ibukota tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Karena itu ia tak peduli dengan munculnya suara-suara yang meragukan kemampuannya dalam mengatasi masalah banjir di Jakarta. Ia memilih tetap fokus menjalankan program yang telah ia lakukan saat ini yaitu melakukan normalisasi sungai dan waduk.

"Memang butuh waktu. Yang penting bagaimana kerja cepat, fokus, namun bukan dalam artian setahun-dua tahun, perlu waktu," kata Jokowi.

Jokowi mengakui saat ini program normalisasi sungai belum berjalan maksimal. Ia mencontohkan kota besar lainnya di negara lain seperti Belanda yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk mampu mengatasi banjir.  

"Ingat, Rotterdam bisa ngatasin banjir itu butuh berapa lama, 200 tahun. Kita normalisasi saja memang belum selesai. Kita memang harus ngomong apa adanya," ungkap Jokowi.

Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah melakukan koordinasi di lapangan baik itu dijajaran internal Pemprov DKI maupun pemerintah pusat dalam melakukan distribusi bantuan bagi para korban banjir dan melakukan langkah antisipasi meluasnya dampak banjir.

"Ini kerja masalah banjir, kerja pemerintah pusat, pemprov, juga daerah sekitar dan masyarakat. Kita ini tidak bekerja sendiri. Seperti hari ini, airnya kan hampir 80 persen dari wilayah atas, dan 13 sungai besar ini kan tanggung jawab pemerintah pusat. Ini harus jelas," papar Jokowi.

Pemprov DKI, tegasnya, tak mau ada istilah lempar tanggungjawab dalam penangangan banjir di Jakarta. Sebab, antara tiap instansi telah memiliki kewenangan dan tugas masing-masing.

"Tapi saya tidak mau terlalu terkotak-kotak seperti itu. Yang penting bagaimana kerja cepat, fokus. Namun bukan dalam artian setahun-dua tahun, perlu waktu," tukas Jokowi. (Mut/Ism)

Baca juga:
Dikepung Banjir, 7 Jalan di Jakarta Timur Ditutup
1.500 Warga Kampung Pulo Jatinegara Diungsikan
Kompleks Green Garden Banjir, 3 Halte Transjakarta Ditutup

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.