Sukses

HMI Mengadu, Mahasiswa Mendemo

PB Himpunan Mahasiswa Islam mengadukan aksi kerusuhan di Jatim kepada Wapres. Sementara itu, aktivis HAMAS berdemo di Istana Merdeka, menuntut Gus Dur mundur.

Liputan6.com, Jakarta: Tak sedikit masyarakat menyesalkan aksi pembakaran Kantor Dewan Pimpinan Partai Daerah Golongan Karya di Jawa Timur, Rabu kemarin. Buktinya, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam M. Fakhruddin menyesalkan aksi tersebut. Penyesalkan itu diungkapkan Fakhrudin ketika bertemu Wakil Presiden Megawati Sukarnoputri di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (8/2) siang.

HMI juga menyampaikan pandangan politiknya mengenai situasi politik nasional belakangan ini. Termasuk soal meminta agar Presiden Abdurrahman Wahid menyadari bahwa dirinya tak lagi didukung parlemen. Menanggapi permintaan mundur Presiden dari HMI, menurut Fakhruddin, Megawati menyatakan semua persoalan memerlukan proses yang panjang. Kendati demikian, HMI tetap bersikukuh bahwa Megawati harus menyikapi permintaan mereka secara konkrit dan tegas.

Sementara itu, sekitar 100 orang aktivis yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam Antarkampus (HAMAS) menggelar unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta. Mereka mendesak Gus Dur bersikap bijaksana dan berbesar hati untuk mengundurkan diri. Mereka juga meminta massa di Jatim menghentikan aksi kekerasan. Para mahasiswa juga berteriak agar para provokator tak memakai kesempatan untuk mengadu domba sesama rakyat.

Sedangkan sekitar pukul 17.30 WIB, ratusan mahasiswa dari Universitas Bung Karno berkonvoi dengan sembilan bus di Bundaran Hotel Indonesia. Mereka menuntut semua elemen masyarakat melaksanakan reformasi secara tulus. Mereka juga mencurigai ada sejumlah kelompok yang tengah berupaya menjegal reformasi. Lantaran itu, para demonstran mendesak pembubaran parlemen dan Golkar.

Tuntutan untuk urun rembug antara mahasiswa dan Presiden Wahid tampaknya bakal terwujud. Sebab Gus Dur dijadwalkan berdialog dengan para mahasiswa di Bali Room Hotel Indonesia Jakarta, Kamis, pukul 19.00 WIB. Acara tersebut antara lain digawangi Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia, Yayasan Cipta Indonesia, Institute Study and Research for Social Democracy, dan Yayasan Pemerhati Bangsa. Acara tersebut digelar dengan tujuan agar Gus Dur dan para mahasiswa bisa saling membuka diri menanggapi berbagai masalah di Indonesia.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.