Sukses

Megawati Menandatangani Imbal Beli Sukhoi

Pemerintah akhirnya membeli empat pesawat tempur jenis Sukhoi dan dua helikopter perang buatan Rusia. Keenam pesawat tempur itu dipatok seharga US$ 193 juta dalam bentuk komoditas selama 18 bulan.

Liputan6.com, Moskow: Presiden Megawati Sukarnoputri menandatangani pembelian empat pesawat dan dua helikopter tempur buatan Rusia. Jet tempur yang akan diboyong ke Tanah Air masing-masing jenis Sukhoi Su-27 Flanker, Sukhoi Su-30MK, dan helikopter perang jenis MI-35. Demikian diutarakan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini M. Suwandi di Moskow, Rusia, Selasa (22/4).

Rini mengatakan, transaksi senilai US$ 193 juta itu dilakukan dengan cara imbal dagang berupa komoditas pertanian. Sebagai langkah awal, Rusia meminta 12,5 persen atau US$ 26 juta dari nilai imbal dibayar tunai. Sedangkan sisanya dilunasi dengan komiditas crude palm oil dan karet beserta produk turunannya. Pembayaran berupa komoditas ini diharapkan impas dalam waktu 18 bulan [baca: Pembelian Sukhoi Dibahas Megawati-Putin].

Semua pesawat tempur tandingan F-16 Fighting Falcon buatan Amerika Serikat itu rencananya dikirim ke Indonesia September 2003. Untuk keperluan itu, TNI sudah menyiapkan 14 penerbang dan 26 teknisi khusus untuk dilatih menunggangi pesawat dan helikopter tempur itu. Dijadwalkan Juli 2003, penerbang-penerbang Indonesia itu sudah mahir mengoperasikan pesawat tersebut.

TNI Angkatan Udara juga sudah menyiapkan homebase untuk keempat pesawat Sukhoi itu. Semuanya akan dikandangkan di Pangkalan Udara Iswayudi Madiun, Jawa Timur. "Meski jumlahnya belum sampai satu skuadron, namun pembelian ini bisa meningkatkan kemampuan matra udara nasional," kata Kepala Staf TNI AU Mersekal Chappy Hanan di Jakarta.

Lebih jauh, Chappy mengatakan, sebenarnya program pembelian Sukhoi sudah dirancang sejak 1990. Namun memang itu baru bisa direalisasikan sekarang. Sebab beberapa tahun silam, AS pernah mengembargo suku cadang dan peralatan tempur untuk Indonesia. Tapi sekarang, pembelian pesawat tempur dari negara di luar AS dinilai sudah sebagai suatu kebutuhan.

Di tempat terpisah, Panglima Komando Operasi Dua Marsekal Muda TNI Teddi Sumarno mengatakan, Sukhoi mempunyai kelebihan bermanuver seperti patukan ular kobra. Selain itu, pesawat tempur canggih ini juga dapat membawa delapan ton rudal. Pesawat tersebut pun dapat bergerak dua kali lebih cepat dari kecepatan suara [baca: Indonesia Berniat Membeli Su-27 Rusia].(ICH/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.