Sukses

Mantan Panglima: TNI-Polri Harus Sering Kerja Bakti

Insiden di kantor Mapolres OKU, Sumatera Selatan, sangat tidak diharapkan dan tidak boleh lagi terjadi.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto mengusulkan agar anggota TNI dan Polri sering bersama-sama dilibatkan dalam kegiatan sosial di masyarakat. Hal ini agar dapat mencegah bentrokan.
     
"Penyerbuan kantor Mapolres OKU (Ogan Komering Ulu), merupakan bentuk dari rivalitas dan ego sektoral dari anggota kedua institusi," kata Endriartono pada peringatan milad ke-22  Pondok Pesantren Al Amanah, di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (9/3/2013).
     
Ia menegaskan, insiden di kantor Mapolres OKU, Sumatera Selatan, sangat tidak diharapkan dan tidak boleh lagi terjadi. "Anggota TNI dan Polri harus saling menghargai dan menyadari bahwa tugasnya adalah menjaga keamanan negara dan keamanan masyarakat," katanya.
     
Panglima TNI pada periode 2001-2006 ini mengusulkan, untuk segera memulihkan hubungan antara anggota TNI dan Polri yang menjadi kurang baik, melalui dialog, sosialisasi serta kegiatan bersama.
     
Ia mencontohkan, kegiatan bersama tersebut seperti kerja bakti membersihkan rumput dan got di lingkungan pemukiman penduduk, yang dilakukan bersama-sama oleh anggota TNI dan Polri bersama masyarakat setempat. "Kerja bakti ini harus dimulai dari pemimpin masing-masing institusi di daerahnya," katanya.
     
Endriartono menilai, dengan seringnya melakukan kerja bakti bersama maka terjalin komunikasi yang baik di antara anggota TNI dan Polri, bahkan bisa menumbuhkan jiwa sosial.
     
Ia mengingatkan, untuk memulihkan dan memperbaiki hubungan anggota TNI dan Polri, jangan melalui pertandingan olahraga, karena sasarannya mencari kemenangan.
     
"Jika dilakukan pertandingan olahraga, maka akan muncul kembali ego sektoral. Tim yang memang akan mengejek tim yang kalah, sehingga berpotensi memunculkan konflik baru," katanya.

Sebelumnya, sekitar 90 prajurit TNI menyerbu dan membakar kantor Mapolres OKU, Sumatera Selatan, pada, Kamis (7/3). (Ant/Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini