Sukses

Ical Persilakan KPK Periksa Aziz Syamsuddin dan Bamsoet

Menurut Ical, pada kader Golkar yang diperiksa pun diharapkan dapat membantu kinerja KPK dalam mengusut kasus korupsi.

Dua politisi Golkar, Aziz Syamsuddin dan Bambang Soesatyo atau Bamsoet, harus berurusan dengan KPK. Keduanya diduga mengatur anggaran proyek simulator SIM di Korlantas Polri.

Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mempersilakan bagi KPK memeriksa dua kadernya itu. Ical berharap Aziz dan Bambang dapat membantu KPK dalam menyelesaikan kasus yang telah menyeret Irjen Djoko Susilo itu.

"Semua anggota fraksi harus siap memberikan keterangan. Jadi dengan bantuannya untuk menyelesaikan kasus korupsi itu bagus," kata Ical di sela pertemuan Fraksi Golkar se-Indonesia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2013).

Menurut Ical, pada kader Golkar yang diperiksa pun diharapkan dapat membantu kinerja KPK dalam mengusut kasus korupsi. "Silakan berikan penjelaskan untuk membantu menyelesaikan kasus-kasus yang sedang diselidiki KPK," ujarnya.

DUgaan keterlibatan Aziz dan Bambang ini diketahui dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Keduanya pun langsung diperiksa kPK pada Kamis (28/2).

Usai diperiksa, Bambang Soesatyo membantah turut mengatur anggaran pada proyek simulator SIM. "Jadi hari ini, kami berikan klarifiksi pernyataan M Nazaruddin bahwa ada anggota komisi III yang diduga terlibat (Proyek) Korlantas (Mabes Polri)," kata Bambang di Gedung KPK, Kamis (28/2/2013).

Dalam pemeriksaan yang berlangsung hampir 9 jam itu, Bambang telah menjelaskan tentang mekanisme anggaran yang dilakukan anggota komisi III DPR. Dirinya membantah tidak terlibat dalam proses anggaran tersebut.

"Ya, tadi kita jelaskan sampai runtut kepada penyidik dari A sampai Z. Kami semua di DPR bagaimana (membahas) sebuah anggaran disetujui. PNBB (Peneriman Negara Bukan Pajak) disetujui yang terpenting adalah Korlantas ini tidak gunakan dana APBN, tapi gunakan dana PNBP yang tidak dibahas di DPR," urai dia berdalih. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini