Sukses

Keluarga Muhammadiyah Yogyakarta Mendukung RUU Sisdiknas

Lebih dari seribu pelajar dan guru Muhammadiyah Yogyakarta berunjuk rasa mendukung pencantuman pasal 12 dalam RUU Sistem Pendidikan Nasional.

Liputan6.com, Yogyakarta: Sekitar seribu pelajar dan guru yang tergabung dalam Keluarga Muhammadiyah Yogyakarta menggelar unjuk rasa di Hotel Ambarukmo, Yogyakarta, Jumat (11/4). Aksi yang diikuti segenap elemen perguruan Muhammadiyah ini digelar di sela-sela acara sosialisasi Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) oleh anggota DPR RI. Dalam aksi ini, mereka menuntut pasal 12 RUU Sisdiknas tentang kebebasan pelajar mempelajari agamanya masing-masing.

Dari Nanggroe Aceh Darussalam, dilaporkan, Ketua Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA) Muhammad Nazar sejak Jumat kemarin resmi menjadi tahanan Kejaksaan Negeri Banda Aceh. Penahanan ini dilakukan setelah Kepolisian Daerah NAD menyerahkan tersangka bersama barang buktinya. Nazar ditahan dengan sangkaan ganda. Dia dituduh melanggar Pasal 510 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Penghasutan karena menghasut warga saat berceramah di sebuah desa di Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Januari silam. Selain itu, pria kelahiran Ulim, Piddie, 30 tahun lampau, ini juga dicurigai melanggar UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Izin Keramaian di Depan Umum [baca: Ketua SIRA Ditangkap Lagi].

Masih dari Serambi Mekah, proses pendaftaran penduduk untuk Pemilihan Umum 2004 belum optimal. Pasalnya, situasi di daerah konflik tersebut kian panas. Bahkan, Jumat kemarin, terjadi empat insiden yang menewaskan seorang anggota TNI dan kelompok separtis Gerakan Aceh Merdeka serta melukai dua tentara lainnya [baca: TNI-GAM Kembali Terlibat Kontak Senjata].

Dari tanah Papua, TNI menangkap dua pelaku penyerangan dan penjarahan gudang senjata Markas Komando Distrik Militer 1702 Wamena, Jayawijaya. Seorang di antaranya dibawa ke hutan untuk menunjukkan lokasi penyimpanan senjata curian tersebut.

Lain halnya di Medan, Sumatra Utara, sejak sebulan terakhir beberapa pasar tradisional di kota tersebut mengalami kelangkaan gula putih produksi dalam negeri. Sebaliknya, gula impor justru berlimpah dengan harga yang sangat murah.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini