Sukses

Goyang 'Harlem Shake' 30 Detik, 15 Pekerja Tambang Dipecat

Hanya 30 detik berjoget gila "Harlem Shake" harus dibayar amat mahal oleh 15 pekerja tambang di Australia.

Hanya 30 detik berjoget menggila "Harlem Shake" harus dibayar amat mahal oleh 15 pekerja tambang dari  Barminco dan Hahn Electrical Contracting Australia.

Bahkan, staf  dari Barminco tak hanya dipecat. Namun dilarang seumur hidup untuk bekerja di perusahaan yang sama, demikian yang tertera dalam surat pemecatan.

Salah satu pekerja tambang yang dipecat mengklaim, tak ada aturan keselamatan yang mereka langgar. Sementara, seorang pekerja lainnya bersikukuh, tak ada satu pun yang terancam dalam aksi yang dilakukan di tambang Agnew, Australia Barat.

Dalam video yang direkam terlihat para pekerja tambang menggunakan helm, lampu, dan kacamata. Tak ketinggalan oksigen. Para pekerja yakin, satu-satunya pelanggaran yang mereka lakukan adalah tak mengenakan seragam kemeja lengan panjang.

"Waktu itu pukul 02.30 dini hari, kami pikir harus melakukan sesuatu sebelum kembali bekerja," kata salah satu pekerja yang tak disebut namanya, seperti dimuat News.com.au, Senin (4/3/2013).  

Setelah video berdurasi 30 detik diunggah ke Youtube, hanya butuh waktu seminggu bagi perusahaan untuk memecat mereka.

Laporan ini menyusul kabar otoritas penerbangan AS atau Federal Aviation Authority (FAA) yang menginvestigasi maskapai  Frontier Airlines yang membolehkan para mahasiswa dan penumpang menarikan "Harlem Shake" di lorong pesawat selama penerbangan Colorado Springs ke San Diego.

FAA menganggap insiden tersebut lebih serius dari sekedar perbuatan bersenang-senang. "Jika kami menemukan indikasi pelanggaran, kami akan terus mengejarnya," kata dia.

Sementara, pihak maskapai mengklaim tak ada aturan yang dilanggar. Prosedur keamanan tetap diterapkan, apalagi saat "Harlem Shake" ditarikan, tanda harus memakai sabuk pengamat mati, yang artinya aman.

Sementara, salah satu mahasiswa, Matt Zelin mengaku terkejut apa yang mereka lakukan berbuntut panjang. "Aku tak melihat ada alasan untuk mempermasalahkan ini," kata dia. "Kami telah bertanya ke awak penerbangan, mereka bilang itu aman." (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.