Sukses

PDIP Protes Banyak Buruh Terancam Tidak Bisa Memilih

Satu hari jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat, ternyata masih banyak permasalahan yang mendera

Satu hari jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat, ternyata masih banyak permasalahan yang mendera.Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, TB Hasanudin, jelang perebutan kursi Jabar 1 masih terdapat permasalahan seperti ratusan buruh atau pekerja yang bekerja di Bogor, Bekasi, dan Karawang tidak dapat memberikan hak suaranya.

"Karena shift-nya pada jam-jam (jam pencoblosan) itu masih berjalan," ujarnya di Kantor DPD PDIP Jawa Barat, di bandung, Sabtu (23/2/2013).

Menurut Hasanudin, para buruh itu baru pulang ketika Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah tutup, sedang pada pagi, para buruh, menurutnya berangkat sebelum TPS buka. "Dia turun, TPS sudah di tutup, dia pagi TPS belum di buka," ujarnya.

Terkait hal itu, Hasanudin mengatakan bahwa PDIP telah membawa masalah tersebut ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Gubernur Jawa Barat, namun, menurutnya, belum ada tindak lanjut dari aparatur negara itu. "Kami sudah berbicara dengan KPUD, dan gubernur, tapi tidak ada follow up ke pihak perusahaan," ujarnya.

Selain itu, Hasanudin juga menjelaskan bahwa masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) masih carut-marut jelang Pilgub di Jabar. "Di Depok, ada 12 ribu DPT yang masih bermasalah, ada yang rangkap, sudah mati, yaa macem-macem lah," ujarnya.

Selain itu, menurut Hasanudin banyak warga yang menyatakan belum mendapatkan belum mendapatkan surat undangan untuk mencoblos, namun, menurutnya KP KPUD telah memberikan himbauan kepada warga agar membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai pengganti surat undangan.

Kemudian, Hasanudin, mengatakan bahwa di rumah sakit, penjara, tidak di berikan pelayanan secara khusus. "Bagi penyandang cacat, sama yang sakit, di penjara juga, tidak ada TPS khusus," ujarnya.

"Ini berarti kinerja yang tidak baik," tegas Ketua Komisi I dari Fraksi PDIP itu. (ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.